Article Detail

Siswa dari Sekolah di Jepang Belajar di SMP Tarakanita Gading Serpong

Tangerang Selatan, 10 Agustus 2025Di bawah langit cerah Tangerang Selatan, langkah-langkah kecil dari Negeri Sakura tiba di gerbang SMP Tarakanita. Senyum hangat menyambut, bahasa berbeda menyatu dalam tawa, dan perjumpaan hari itu merajut kisah persahabatan antara Junshin Jepang dan Yayasan Tarakanita Indonesia. Suasana penuh semangat dan keramahan mewarnai kunjungan siswa Jepang ke SMP Tarakanita selama tiga hari berkegiatan, mulai dari Kamis (24/7) hingga Kamis berikutnya (31/7). Kegiatan ini menjadi momen pertukaran budaya yang mengesankan, melibatkan interaksi aktif antara siswa Jepang dan keluarga besar SMP Tarakanita Gading Serpong.

Day 1: Menyatu dengan Kekayaan Budaya Indonesia

Kegiatan hari pertama bertema “Pengenalan Indonesia” dimulai dengan penyambutan hangat di ruang FKKSKM oleh Miss Popy selaku homeroom teacher. Para siswa diarahkan untuk mengikuti “School Welcome Ceremony” yang dipandu oleh MC Bu Christin dan didampingi oleh Pak Widar, Bu Heni, serta Bu Shania. Acara ini diawali dengan lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”, diikuti lagu Indonesia Raya, doa, sambutan kepala sekolah, serta pertunjukan seni berupa tarian Betawi, pengalungan syal motif Baduy, dan penampilan angklung.

Setelah upacara penyambutan, siswa diajak untuk berkeliling lingkungan sekolah dalam sesi school tour bersama Pak Joko (lantai 1) dan Pak Adven (lantai 2 dan 3). Kegiatan dilanjutkan dengan materi “Indonesia Overview” yang disampaikan oleh Pak Lucas dan Pak Widar di ruang PKT, memperkenalkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan budaya dan sumber daya alam.

Puncak kegiatan hari pertama adalah sesi “Keanekaragaman Budaya”, di mana siswa Jepang mencoba tarian Sajojo yang dipandu oleh Bu Christin dan Bu Shania. Selain itu, mereka juga mengenakan pakaian adat Indonesia dan berfoto di area indoor yang telah disiapkan khusus oleh Bu Retno, Bu Nila, dan Pak Agung. Di akhir sesi, para siswa mencicipi dan belajar membuat makanan tradisional Indonesia seperti es dawet, kerak telur, bakpia, papeda, empek-empek Palembang dan lain-lain yang dipandu oleh Bu Tari dan Bu Risa yang didalamnya kegiatannya sangat seru dan menarik. Seluruh rangkaian hari pertama ditutup dengan refleksi bersama Miss Popy di ruang PKT.

Day 2: Serunya Belajar Bahasa dan Dongeng Indonesia

Hari kedua, Jumat (25/7), mengusung tema “Bahasa Indonesia”. Setelah pengarahan dari Miss Popy, siswa langsung terlibat dalam aktivitas belajar kosakata sehari-hari melalui permainan interaktif, yang difasilitasi oleh Bu Tiwi dan Bu Yuli. Suasana belajar terasa menyenangkan dan penuh tawa.

Setelah istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan “Games Merangkai Kata” yang dipandu oleh Bu Titin dan Bu Tya. Siswa tampak antusias mengikuti permainan seperti memory game, kalimat berantai, dan menyusun kata. Kegiatan berikutnya adalah latihan alat musik tradisional angklung di ruang musik, didampingi oleh Bu Risa dan Pak Petrus.

Di sesi siang, para siswa Jepang menyimak dongeng cerita rakyat Indonesia,yaitu Malin Kundang yang dibawakan oleh Bu Febri, Bu Maria dan Bu Renita. Dengan mengenakan pakaian adat Padang, mereka semakin merasakan atmosfer budaya Indonesia yang kaya dan mendalam. Kegiatan kembali ditutup dengan sesi refleksi bersama Miss Popy.

Day 3: Ceria Bermain dan Haru di Perpisahan

Kamis (31/7) menjadi hari penutup yang penuh warna dan kesan. Setelah pengarahan dari Miss Popy, para siswa langsung mengikuti olahraga pagi bersama Pak Kevin dan Pak Michael di lapangan. Mereka bergabung dengan siswa SMP Tarakanita dalam kegiatan olahraga bersama.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi permainan tradisional seperti congklak, engklek, kelereng, dan gasing yang dipandu oleh Pak Lucas, Bu Ita, Bu Maria, dan Pak Johan. Tak hanya bermain, siswa juga belajar tentang makna di balik permainan rakyat Indonesia tersebut.

Menjelang siang, para siswa berlatih performa untuk tampil dalam “Farewell Ceremony” yang diselenggarakan di Indoor SMP Tarakanita Gading Serpong. Acara yang dipandu oleh Bu Tiwi ini menampilkan penampilan angklung, sambutan kepala sekolah, hingga persembahan tarian daerah, kolaborasi bermain alat musik angklung dan penyematan ikat kepala Baduy sebagai simbol kenang-kenangan. Siswa Jepang juga menyampaikan kata perpisahan dan kesan selama mereka berada di SMP Tarakanita Gading Serpong. Banyak dari mereka yang mengaku terkesan dengan keramahan, budaya, dan suasana sekolah yang hangat.

Kegiatan resmi ditutup dengan sesi terakhir bersama Miss Popy di ruang PKT, mengakhiri tiga hari yang sarat makna dan pengalaman budaya lintas negara.

Kolaborasi dan Kesan yang Tak Terlupakan

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan lintas budaya bukan hanya soal belajar bahasa atau seni, tetapi juga membangun hubungan yang hangat, menghargai perbedaan, dan memperkuat pemahaman antarbangsa. Dengan keterlibatan penuh dari para guru seperti Miss Popy, Pak Widar, Bu Risa, dan tim lainnya, kunjungan siswa Jepang ini menjadi kenangan tak terlupakan baik bagi tamu maupun tuan rumah.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment