Article Detail

Seminar Stop Bullying Demi Kesehatan Mental di SMP Tarakanita Gading Serpong


Pada hari kamis tanggal 14 desember 2023, pukul 08.00-10.00 SMP Tarakanita Gading Serpong mengadakan  kegiatan acara seminar tentang ‘Stop Bullying Demi Kesehatan Mental’ di lapangan indoor SMP Tarakanita Gading Serpong. Kegiatan ini dibawakan oleh narasumber Bapak Laurentius Sandi Witarsono, M.Psi., Psikolog yang dimana beliau merupakan dosen Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Psikolog Klinis Dewasa. 


Kegiatan ini diawali dengan pembukaan moderator Ibu Nugraheni Sri Kumalasari, S. Pd selaku guru SMP Tarakanita Gading Serpong. Sebelum acara seminar Kepala Sekolah SMP Tarakanita Gading Serpong yaitu Bapak Marwoto S. Pd. menyampaikan  pengantar. Dalam pengantarnya Bapak Marwoto menyampaikan tujuan peserta didik ke sekolah adalah bahagia, untuk mencapai kebahagian itu, sekolah harus ramah anak, penuh kasih dan bebas bullying, semoga dengan adanya seminar ini peserta didik memperoleh ilmu baru terkait bullying dan kesekolah penuh kebahagian dan kecerian. 

 Bapak Laurentius membuka seminar dengan  ice breaking tepuk tangan untuk melatih fokus peserta seminar, serta  dengan bermain fakta atau mitos terkait bullying, dan menampilkan  fakta bullying yang terjadi dan viral akhir-akhir ini di Indonesia.

Narasumber menjelaskan mengapa terjadi bullying serta  penyebab terjadinya  bullying di sekolah maupun diluar sekolah.  seperti : 

  1. Ingin menunjukkan kekuatan/kekuasaan, dianggap pemberani/hebat

  2. Rasa kurang percaya diri dan mencari perhatian

  3. Tidak bisa mengendalikan diri

  4. Tingkat empati/kepedulian rendah

  5. Faktor lingkungan (media, pola asuh orangtua, dll)

  6. Pernah menjadi korban bullying sehingga ada keinginan untuk membalas

Pada seminar ini Narasumber  menyampaikan Orang yang Rentan mengalami Bullying? 

  1. Anak yang dianggap berbeda oleh lingkungan sekitar

  2. Anak yang dianggap menyebalkan dan menantang pembully, tapi tidak mampu membela diri

Pada seminar ini agar peserta didik tidak salah penafsiran terkait bullying , narasumber menjelaskan secara gamblang terkait perbedaan bullying dengan konflik, perbedaan  bullying dengan aktivitas bercanda

Narasumber juga memberikan informasi kepada peserta didik terkait  jenis  bullying seperti verbal bullying, relational aggression, sexual bullying, prejudicial bullying, physical bullying, serta cyberbullying. 

 Bullying bisa terjadi di sekolah, rumah, tempat kerja, dan Cyber. Pada kesempatan ini narasumber juga memberikan informasi terkait   bystander effect. Fenomena sosial dimana semakin banyaknya saksi atau “penonton” dari kejadian darurat membuat orang memilih untuk mengabaikan atau tidak menolong korban dari situasi tersebut. Di akhir sesi pertama peserta didik di jelaskan  dampak dari bullying yaitu : 

  1. rasa tidak memiliki dan ketidakadaan hubungan dengan masyarakat, 

  2. selalu merasa  tertekan jika mengingat perlakuan yang dilakukan pelaku bully,

  3. selalu merasa cemas jika bertemu dengan pelaku bully seorang pelaku yang dapat melukai dirinya baik secara fisik maupun psikis, 

  4. stres dan depresi sehingga melahirkan dampak lainnya yang berkaitan dengan ketenangan batin,

  5.  merasa rendah diri tidak berharga, 

  6. selalu merasa tertekan jika mengingat perlakuan yang dilakukan pelaku bully, 

  7. susah bergaul atau lebih suka menyendiri.

  8. mencoba mengakhiri hidupnya dampak serius yang akan dialami oleh para korban bullying

Akhir sesi  dilakukan sesi tanya jawab kepada peserta didik, Peserta didik sangat antusias bertanya terkait bullying dengan narasumber. Pada acara seminar ini narasumber dan peserta didik terus saling bertanya jawab sehingga seminar tidak terasa membosankan.  

Pada sesi kedua, Narasumber  menjelaskan aspek hukum, bagi seseorang yang melakukan bullying kepada orang lain, harapannya peserta didik paham bahwa di Indonesia sudah ada Undang-undang yang melindungi terkait kasus bullying. Di akhir sesi peserta didik menonton tayangan cuplikan terkait  bullying, bagaimana seorang siswa bisa mengalami bullying serta dapat  terbebas dari bullying. 

Pada sesi kedua ini narasumber juga memberikan langkah -langkah Gimana kalau kita kena bully?, Bagaimana jika melihat bullying?, serta mengajak seluruh peserta didik Mendukung teman yang mengalami bullying. You can’t control what others do, but you can control your reaction.

Di akhir seminar seluruh peserta didik  membangun komitmen bersama dengan secara bersama -sama mengucapkan “sekolah aman dan bebas dari bullying serta kekerasan”. 

Adapun tujuan dari kegiatan seminar ini adalah untuk memberikan informasi kepada peserta didik  mengenai apa makna dari perundungan (bullying) tersebut serta penyebab dan dampaknya. Pada intinya, kegiatan ini adalah untuk menjelaskan kepada peserta didik  tentang besarnya dampak terhadap perundungan di lingkungan sekolah dan harus  dihentikan.

Penulis: Santa Devi Permatasari Sagala, S. Pd & Bernadeta Melyana Dian Pertiwi S. Pd

Editor : Agustina Titin


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment