Article Detail

Perjalanan Hebat Celine dan Eline dari Murid Biasa ke Juara 2 Lomba Penelitian Nasional

Hai, perkenalkan kami Celine dan Eline. Meskipun kami bukan yang dianggap pintar dalam hal akademis, kami memiliki ambisi. Pada akhirnya, kami berdua yang dianggap kurang pintar berhasil meraih juara 2 dan lolos ke babak final dalam lomba penelitian nasional.


Perjalanan kami dimulai ketika mendengar adanya pendaftaran untuk mengikuti lomba penelitian. Kami tertarik karena melihat teman-teman kami sebelumnya juga mengikuti lomba tersebut. Meskipun pada awalnya kami bingung memilih bidang atau topik penelitian, ambisi besar menjadi dorongan untuk terus melangkah. Meskipun kami kurang percaya diri, kami memutuskan untuk fokus pada bidang sosiologi.


Awalnya, kami tidak memiliki judul atau topik yang jelas, tetapi Celine tertarik untuk meneliti tentang budaya di Banten. Ide penelitian muncul setelah melihat IG Story guru-guru kami yang sering berkunjung ke Baduy. Kami menjadi penasaran dengan dampak peningkatan kunjungan wisatawan di wilayah suku Baduy, yang dulunya dikenal sangat tertutup.


Ide ini memungkinkan kami untuk ikut lomba penelitian, dan kami mendapatkan Pak Lucas sebagai guru pembimbing, yang memiliki pengalaman berkunjung ke Baduy. Setelah diskusi, kami setuju untuk mengunjungi Desa Kanekes, tempat suku Baduy tinggal, untuk melakukan wawancara dan observasi. Sebelum kunjungan, kami melakukan riset terlebih dahulu mengenai suku Baduy dari penelitian sebelumnya.


Pada 27 Agustus 2023, kami pergi ke Desa Kanekes bersama Pak Lucas, Bu Heni, Pak Kevin, dan Pak Aristo. Meski perjalanan dari SMP Tarakanita GS ke Desa Kanekes memakan waktu sekitar 3 jam, serta kami menikmati waktu sekitar 5-6 jam di sana dengan melakukan wawancara dan observasi langsung. Kami bahkan berkesempatan bertemu dengan Jaro Saija, kepala Desa Kanekes, dan anggota DPRD Lebak.


Dari hasil wawancara dan observasi, kami mulai menyusun makalah penelitian kami. Meskipun sulit pada awalnya, dengan dedikasi, ambisi, dan bimbingan Pak Lucas, kami berhasil menyelesaikan makalah. Kami membuat poster untuk babak penyisihan di UMN, dan saat hari pengumpulan makalah, mendapatkan informasi bahwa makalah hanya boleh maksimal 2 halaman. Meski panik, kami berhasil merangkum makalah dan mengumpulkannya.


Semua tim lolos seleksi awal dan melaju ke babak penyisihan di UMN. Saat melihat poster penelitian tim lain, kami merasa agak khawatir. Namun, saat giliran kami menjelaskan penelitian, kami dapat melewati sesi tersebut tanpa kritik berarti. Akhirnya, kami lolos ke babak final dan meraih juara 2 serta penghargaan best poster.


Melangkah ke tingkat nasional, kami menghadapi kesulitan dalam mempersiapkan makalah berbahasa Inggris. Dengan bantuan dari Miss Poppy, kami berhasil menyelesaikan makalah dan membuat PPT. Meskipun Eline harus pulang ke Pontianak selama 7 hari karena kehilangan omanya, kami tetap berusaha untuk membuat video presentasi.


Meski ada hambatan, akhirnya kami berhasil menyelesaikan semua persiapan untuk masuk tingkat nasional. Kami senang ketika mendapat kabar bahwa kami lolos ke babak final. Meski kami kurang percaya diri dan berlatih keras, saat presentasi di UMN, semuanya berjalan lancar. Namun, sayangnya, saat pengumuman pemenang, kami tidak meraih juara.


Tentu saja, kami merasa kecewa, tetapi ini justru menjadi motivasi untuk lebih semangat mengikuti lomba-lomba berikutnya. Perlombaan ini memberikan banyak pelajaran kepada kami. Kami bangga bisa lolos ke final nasional, dan meskipun tidak meraih juara, ini merupakan pencapaian memuaskan untuk lomba penelitian pertama kami.


Kami, murid biasa dengan nilai biasa, membuktikan bahwa prestasi bisa diraih dengan memiliki ambisi, semangat, dan keinginan untuk belajar. Meskipun banyak tugas dan ulangan di sekolah, kami tetap berusaha dan meluangkan waktu, pikiran, dan semangat belajar. Semoga pengalaman kami dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman semua. Terima kasih!


Penulis : Celine dan Eline

Editor : Agustina Titin


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment