Article Detail
BELAJAR MELAYANI
BELAJAR MELAYANI
Sebuah Sharing Pengalaman Peserta Seleksi OSIS SMP Tarakanita GS
Pada tanggal 30 April 2021, hari yang saya tunggu-tunggu akhirnya tiba. Saya mendapat pemberitahuan dari wali kelas saya bahwa ada pemilihan anggota OSIS secara online. Saya sangat tertarik untuk mengikuti OSIS, begitu juga dengan beberapa dari teman saya. Setelah mengisi Google Form pendaftaran OSIS, kami akan diberitahukan kode untuk Google Classroom tanggal 13 Mei.
Tanggal 13 Mei Google Classroom pertama bersama kakak-kakak OSIS. Saya terkejut saat melihat jumlah yang sudah memasuki classroom, ternyata banyak sekali yang berminat untuk menjadi anggota OSIS. Di sini diberitahukan bahwa akan ada seleksi tahap pertama pada tanggal 17 Mei pukul 15.00 WIB. Tentunya saya sangat tidak sabar untuk mengikuti seleksi tahap pertama ini.
Empat hari pun berlalu, tibalah hari di mana akan ada seleksi OSIS. Saya melihat ke arah jam terus menerus, menunggu pukul 15.00 WIB tiba. Pukul 14.50 WIB saya memasuki link Zoom yang telah diberikan. Banyak sekali yang sudah hadir, tetapi hanya ada beberapa yang menyalakan kamera. Setelah 10 menit, kami diminta untuk menyalakan kamera, dan setelah itu kami dipresensi oleh kakak OSIS.
Pada seleksi pertama ini, kami dijelaskan mengenai diskusi, public speaking, dan wawancara yang akan dilakukan untuk tahap seleksi selanjutnya. Saya dan teman-teman terkejut saat mendengar bahwa akan ada public speaking. Kami tidak pandai dalam berbicara di depan banyak orang, tetapi kami harus yakin kepada diri sendiri bahwa bisa melewati semua tahap seleksi dengan baik.
Tak hanya dijelaskan mengenai tahap seleksi selanjutnya, kami juga diceritakan beberapa pengalaman menarik dari kakak-kakak OSIS. Pengalaman saat melaksanakan LDK, membuat acara di sekolah, dan banyak pengalaman lainnya. Pertemuan hari ini diakhiri dengan foto bersama.
Esok harinya tanggal 18 Mei, kami mendapat informasi dari classroom bahwa akan ada tahap seleksi kedua dan ketiga pada tanggal Rabu, 19 Mei pukul 15.00 WIB. Tentunya saya dan teman-teman sangat penasaran apa yang akan dilakukan pada seleksi kedua dan ketiga.
Tanggal 19 Mei, beberapa jam sebelum pertemuan kami diberitahu bahwa seleksi hari itu akan berupa diskusi dan public speaking, tetapi tidak diberitahu apa yang akan didiskusikan sehingga kami merasa gugup. Pukul 15.00 WIB pun tiba, sama seperti pada seleksi pertama, banyak yang sudah masuk tetapi hanya beberapa yang menyalakan kamera. Setelah kami menyalakan kamera, kami akan dipresensi sekaligus diberitahu kelompok untuk diskusi dan public speaking. Kami yang hadir dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya sangat penasaran dengan siapa saya akan berkelompok, dan ternyata saya mendapat kelompok 7.
Saya dan teman-teman diminta untuk memasuki breakout room sesuai dengan kelompok. Teman sekelompok saya adalah Nicolle, Kak Jovan, Kak Audrey, dan Leony. Pendamping kami adalah Kak Dona dan Kak Manson. Kami diberi waktu diskusi sekitar 30 menit, saat itu kami disuruh untuk berdiskusi tentang konten untuk mengisi waktu bosan. Saya dan teman-teman berpikir keras konten apa yang menarik dan kami menghasilkan banyak ide-ide yang cukup menarik tetapi kami memilih konten berupa riddle dan teka-teki silang. Setelah selesai kami berdiskusi, kami berlatih untuk mempresentasikan hasil dari diskusi ke kakak-kakak OSIS dan teman-teman. Kami juga mendapat beberapa saran untuk public speaking dari pendamping kami, dan kami pun langsung berusaha memperbaiki diri sendiri dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Waktu untuk presentasi pun tiba, kami diminta untuk pindah ke room lain. Saya melihat ada beberapa dari wajah teman saya yang terlihat gugup. Satu per satu kelompok dipanggil untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Ternyata setiap kelompok mendapat topik yang berbeda. Setelah mendengar dan melihat presentasi kelompok lain, kelompok 7 pun dipanggil. Saya sangat gugup untuk berbicara di depan banyak orang. Pembukaan diawali oleh Nicolle, dilanjutkan dengan penjelasan secara lengkap oleh Kak Jovan, riddle dan teka-teki silang oleh Kak Audrey, tema oleh Leony, dan ditutup oleh saya sendiri. Puji Tuhan kelompok saya bisa presentasi dengan lancar. Kami mendapat beberapa pendapat dari kakak OSIS mengenai konten yang kami diskusikan, ada yang berpendapat bahwa konten ini kurang efektif, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa ide konten ini menarik.
Setelah semua kelompok dipanggil, para kakak-kakak OSIS melakukan perkenalan singkat, menjelaskan tugas dari setiap jabatan, dan berbagi pengalaman menarik lainnya. Dari seleksi tahap ini saya bisa belajar banyak hal, seperti public speaking, bisa berdiskusi dengan orang yang belum kita kenal, dan lain-lain. Di akhir pertemuan, kami diberitahu bahwa tanggal 21 Mei adalah tahap terakhir seleksi berupa wawancara.
Esok harinya saya langsung mempersiapkan diri untuk wawancara, saya melihat beberapa video dari Youtube mengenai wawancara OSIS. Saya juga menulis beberapa poin yang harus disampaikan saat wawancara nanti.
Hari wawancara pun tiba, pukul 14.50 saya memasuki Zoom meeting. Kami diminta menyalakan kamera dan dipresensi kembali, lalu kami dipanggil satu per satu untuk diwawancarai. Sambil menunggu yang lain, kami berbincang-bincang sedikit dengan kakak OSIS. “Michelle Priscilla Chang!” tiba-tiba nama saya dipanggil. Saya langsung memasuki breakout room untuk wawancara dengan jantung yang berdetak sangat kencang. Saat saya diwawancarai, puji Tuhan saya bisa menjawab dengan cukup lancar. Lega sekali rasanya setelah selesai wawancara. Oh ya, waktu mendaftar OSIS, saya mencalonkan diri sebagai seksi rohani dan publikasi.
Malam demi malam, saya terus menunggu info selanjutnya dari kakak OSIS. Tiba-tiba saya mendapat pesan pribadi dari salah satu kakak OSIS, saya dimintai ID Line untuk tahap seleksi selanjutnya. Lalu saya dimasukkan ke group yang berisi 18 orang, saya terkejut kenapa hanya sedikit yang masuk. Setelah itu kami melakukan meeting pada pukul 7 malam di hari itu. Saya bingung apa yang terjadi. Di dalam meeting itu hanya ada saya, Nicolle, Aileen, Kak Paul, Kak Sania, Kak Christie, beberapa kakak-kakak OSIS, dan Miss Popy. Tak lama kemudian, Miss Popy memberitahu kepada kami bahwa kami terpilih menjadi calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS. Saya sangat tidak menduga bahwa saya bisa terpilih, perasaan saya campur aduk tetapi juga sangat senang setelah mendengar hal itu. Kami juga dijelaskan apa yang dibutuhkan untuk kampanye nanti.
Dua hari kemudian saya mendapat informasi bahwa Kak Paul, Kak Sania, dan Kak Christie akan menjadi calon ketua OSIS sedangkan saya, Nicolle, dan Aileen akan menjadi calon wakil ketua OSIS. Saya mulai merencanakan visi dan misi untuk kampanye sedikit demi sedikit setiap harinya. Setelah visi misi selesai, saya membuat poster untuk kampanye. Poster itu berisi foto, visi dan misi, serta nomor kandidat saya, yaitu dua. Saya membutuhkan waktu sekitar 1 minggu untuk bisa menyelesaikan poster tersebut. Lalu saya juga diminta untuk membuat video penjelasan visi misi dan teaser.
Saat membuat video penjelasan visi dan misi, saya sedikit kesulitan karena harus mengulang terus menerus ketika ada bagian yang salah. Begitu juga dengan teaser, saya perlu mengulang terus menerus. Saya membutuhkan waktu 2 hari untuk menyelesaikan rekaman video-video tersebut. Saya berusaha mengedit semenarik mungkin sehingga orang yang menonton tidak bosan dengan video saya. Saya membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk mengedit video-video tersebut. Keluarga saya sangat mendukung saya, mereka juga memberi beberapa masukan kepada saya.
Saya merasa sangat lelah dalam mempersiapkan segalanya, tetapi saya yakin bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Lalu setelah semua sudah benar dan tidak ada yang kurang, saya memberikan hasil itu ke kakak OSIS agar bisa diunggah dihari kampanye nanti.
Tanggal 31 Mei adalah hari pengumuman penerimaan anggota OSIS. Tentu saya penasaran siapa saja teman saya yang terpilih menjadi anggota OSIS. Pada pukul 12.50 saya memasuki zoom meeting dan saya melihat banyak sekali yang sudah memasuki meeting itu, hanya butuh beberapa menit untuk menunggu semua masuk. Selesai di presensi, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu pengumuman OSIS. Pengumuman dimulai dari kelas 7. Saya mendengar baik-baik siapa saja yang terpilih menjadi anggota OSIS. Walaupun saya sudah diberitahu beberapa hari sebelumnya bahwa saya terpilih menjadi calon wakil ketua OSIS, saya tetap senang mendengar nama saya dipanggil, tetapi saya juga sedih karena ada beberapa teman saya yang tidak terpilih. Setelah pengumuman OSIS, kami berfoto bersama untuk terakhir kalinya.
Saya harus mempersiapkan kampanye kembali di hari berikutnya, awalnya saya mengira yang harus saya lakukan hanya membuat poster, video penjelasan, dan teaser, ternyata saya diberi informasi bahwa harus kampanye kembali melalui Zoom pada tanggal 7 Juni. Saya mempersiapkan hal yang diperlukan untuk kampanye di Zoom sebaik-baiknya. Di mulai dari pembukaan, penjelasan, dan juga penutup. Untuk menutup, saya menambahkan pantun agar teman-teman sekalian tertarik untuk memilih saya.
Tanggal 7 Juni pun tiba, saya mengira bahwa saya akan kampanye pukul 09.00 WIB di depan teman-teman kelas 7 saja. Ternyata saya diminta juga untuk masuk ke Zoom pada pukul 08.00 untuk kampanye kepada kakak-kakak kelas 8. Saya pun langsung bersiap-siap untuk kampanye.
Saat itu saya mengalami sedikit kendala pada internet sehingga saya keluar dan masuk terus menerus dari Zoom. Saya sempat panik karena kampanye akan segera dimulai. Lalu beberapa menit kemudian, internet saya mulai stabil. Tetapi saya tetap gugup karena sebentar lagi adalah giliran saya untuk kampanye. Setelah kandidat ketua OSIS nomor 2 selesai, saya langsung dipanggil untuk giliran selanjutnya. Saya menjelaskan visi dan misi dengan tempo yang sedikit cepat karena khawatir internet di rumah saya akan bermasalah lagi. Setelah semua kandidat menjelaskan visi misi mereka, ada sesi tanya jawab. Saya tentu takut, takut jika dipilih saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Tetapi saat itu saya tidak diberi pertanyaan. Selesai sesi tanya jawab selesai, kami kandidat calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS tetap menunggu di Zoom untuk kampanye di jam berikutnya. Saya sangat lega karena bisa berkampanye dengan lancar. Tetapi rasa gugup saya kembali muncul karena teringat bahwa harus kampanye lagi pada pukul 09.00 WIB.
Sekitar sepuluh menit kemudian, acara pun dimulai kembali. Saya terus berdoa agar internet saya lancar saat berkampanye nanti. Sama seperti saat ingin berkampanye tadi, jantung saya berdebar-debar. Giliran saya pun tiba, kali ini saya menjelaskan dengan tempo yang lebih pelan. Saya sangat senang karena bisa menjelaskan visi misi saya dengan lancar tanpa ada kendala. Sama seperti sebelumnya, akan ada sesi tanya jawab. Saat itu, saya mendapatkan satu pertanyaan yaitu “Bagaimana untuk menjaga nilaimu?” Saya menjawab pertanyaan itu dengan sedikit gugup, tetapi saya bangga terhadap diri saya sendiri karena bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Kampanye hari itu sudah selesai, saya hanya perlu menunggu poster, video penjelasan visi misi, dan video teaser diunggah di akun Instagram OSIS SMP Tarakanita Gading Serpong. Setelah ketiganya diunggah, saya membantu mempromosikan milik semua kandidat dengan cara mengunggahnya di Instastory.
Tanggal 10 Juni, hari di mana pemilu ketua dan wakil ketua OSIS dilaksanakan, saya sangat penasaran siapa yang akan terpilih menjadi ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Saya dan kandidat lainnya diminta untuk memasuki Zoom meeting untuk melihat secara langsung hasil pemilu. Setelah semua kandidat masuk, saya melihat wajah dari para kandidat yang merasa takut dengan hasil pemilu. Pemilu dilakukan secara online, yaitu dengan menggunakan Mentimeter. Pemilu ini dilaksanakan dari pukul 12.30-13.00 WIB. Hasil Mentimeter di share screen oleh salah satu kakak OSIS, jantung saya berdebar-debar melihatnya. Seluruh siswa dan guru memberikan suaranya pada hari itu. Guru memberikan 2 poin dan siswa memberikan 1 poin.
Setelah 30 menit, link untuk pemilu pun ditutup. Lalu saat yang ditunggu-tunggu yaitu pengumuman pun tiba. Saya sangat tidak berani untuk melihat siapa yang mendapat suara paling banyak. Saya memberanikan diri saya untuk melihat, saya terkejut karena saya mendapat suara paling banyak dari para siswa dan untuk suara dari guru, saya seri dengan kandidat nomor 3. Saat kakak OSIS menghitung, saya menunggu dengan perasaan yang sangat penasaran dan gugup. Kakak OSIS pun mengumumkan siapa yang menjadi ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Untuk ketua OSIS, Kak Paul mendapat suara paling banyak. Dan untuk wakil ketua OSIS, saya mendapat suara paling banyak. Saya tidak menyangka, saya sangat kaget mendengarnya.
Setelah pengumuman dibacakan, saya dan Kak Paul ditanyakan bagaimana perasaan kami berdua saat terpilih menjadi ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Saya menjawab dengan sumringah, “Saya sangat tidak menduga dan bahagia bisa terpilih menjadi wakil ketua OSIS.
Penulis : Michell
Editor : Tim Humas SMP Tarakanita Gading Serpong
-
there are no comments yet