Article Detail
Kemeriahan Lomba Peringatan Kemerdekaan Indonesia
Acara pembukaan dibuka dengan kata sambutan dari bapak ibu guru dan penampilan dari kelompok dance SMP Tarakanita. Penampilan mereka pun bisa dikatakan sebagai penyemangat untuk para siswa siswi yang akan mengikuti lomba di lapangan tersebut.
Lomba yang pertama diadakan adalah lomba balon air. Dimana para peserta tiap kelas diminta untuk saling bekerja sama dalam permainan ini. Peraturannya sederhana, setiap kelas mendapatkan 7 buah balon di dalam plastik yang harus mereka isi dengan air lalu diikat, setelah itu mereka akan melempar balon air tersebut ke peserta di belakanganya yang kemudian akan melempar balon air tersebut ke peserta selanjutnya hingga sampai ke peserta ke sepuluh untuk dipecahkan dan ditampung airnya di ember yang telah disediakan untuk nantinya diukur. Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah air yang ada di ember mereka.
Lomba ini sangat meriah dimana beberapa peserta lomba yang sedang melempar balon terkena cipratan air sehingga tubuh mereka basah kuyup. Pada babak final, ada hal yang membuat perlombaan ini menjadi sangat menarik dan membuat para peserta lomba penasaran. Karena pada babak final, terdapat 2 kelas dengan ember yang telah terisi air dengan jumlah yang hampir sama. Namun setelah melalui pengukuran lebih lanjut, maka dinyatakan bahwa air pada ember kelas 9B ternyata lebih banyak dari kelas 9D, yang secara otomatis membuat kelas 9B memenangkan lomba ini.
Lomba selanjutnya adalah lomba tembak tembakan air. Sama seperti lomba sebelumnya, lomba yang satu ini juga tidak lepas dari kata “air” yang secara tidak langsung berarti sebagian peserta lomba juga akan mengakhiri lomba ini dengan keadaan basah kuyup, namun itulah salah satu faktor yang membuat permainan ini menarik.
Pada lomba yang satu ini, setiap tim dari masing masing kelas yang terdiri dari 3 orang akan diberikan 1 buah tembakan air dan 3 buah bando kertas (bando yang diberi kawat berbentuk lingkaran serta dilapisi tissue di tengah lingkarannya sebagai simbol nyawa mereka dalam games ini). Mereka semua harus berlindung dari serangan tim lawan yang akan menembaki mereka dengan air. Bagi mereka yang tissue nya sudah bolong satu persatu bersama tim nya meninggalkan arena lomba Sampai pada akhirnya, tinggal tersisa tiga kelompok yang masih utuh “nyawa”-nya. Pada babak akhir ini, arena lomba pun sengaja diperkecil untuk meningkatkan tingkat kesulitan selama bermain. Dan pada akhirnya kelas 9E pun memenangkan lomba ini dan mengalahkan kelas 7B dan kelas 8F pada babak terakhir.
Lomba yang ketiga adalah lomba “Budaya Nusantara’. Pada lomba ini, setiap kelas yang diwakili oleh enam orang, yang terdiri dari dua orang model, dua orang penata rias dan dua orang penata gaya. Mereka semua diberi waktu untuk mempersiapkan segalanya, mulai dari pakaian, make-up, dan gaya yang akan mereka tampilkan di depan para juri yang akan menilai mereka nantinya. Lomba ini unik karena dari pinggir lapangan dapat terlihat para model mengenakan pakaian adat Indonesia dari daerah yang berbeda seperti contohnya, dari Jawa, Bali, Kalimantan dan lain lain. Ada dari mereka yang membuat pakaian adat dari barang bekas yang di daur ulang, ada juga yang di dapatkan dari salah seorang teman di kelas, ada juga yang menyewa pakaian adat dari salon atau tempat penyewaan pakaian adat. Lomba kali ini sangat menonjolkan budaya bangsa Indonesia yang sangat beragam, sehingga dari lomba ini, diharapkan para siswa siswi dapat lebih menghargai budaya Indonesia. Pemenang lomba ini akan ditentukan berdasarkan kalkulasi nilai dari tiga orang juri yang merupakan bapak ibu guru bidang studi komputer, mandarin, BK dll. Namun pemenangnya baru dapat diketahui pada beberapa hari setelah lomba selesai diadakan.
Rangkaian kegiatan hari ini ditutup dengan lomba yel-yel yang diikuti oleh seluruh siswa siswi dari kelas masing masing. Jumlahnya pun beragam, berkisar dari 30 orang sampai 40 orang per kelas. Mereka semua sebelumnya telah diberikan waktu dua hari untuk melakukan persiapan dan latihan untuk menampilkan yang terbaik di depan seluruh siswa lainnya dan di depan para juri. Ada beberapa dari mereka yang menggunakan atribut tambahan seperti wig, tulisan di kertas, kaca mata mainan dan lainnya. Beberapa dari mereka mengubah lirik lagu untuk dijadikan yel-yel, tetapi ada juga dari mereka yang meneriakan kata kata penyemangat untuk membangkitkan semangat perjuangan seluruh siswa siswi yang menyaksikan.
Semoga lomba peringatan hari kemerdekaan tahun ini dapat berkesan dan bermanfaat bagi siswa siswi di sekolah, sehingga diharapkan setiap harinya siswa siswi dapat meneladani sikap para pahlawan pejuang kemerdekaan serta menghargai jasa mereka sekaligus menjadi semakin bangga dengan negara kita tercinta ini dan dapat mengisi kemerdekaan dengan aktifitas yang lebih berguna bagi banyak orang. MERDEKA!!! (21/8/2013)
Article by : Eustacia Andrelina
Photo by : Alma Kirana-
there are no comments yet