Article Detail
Wisata Bahari di Masa Pandemi
Wisata Bahari di Masa Pandemi
Oleh: Vanessa Angelica Budhi
Menikmati alam bahari tentunya menjadi kerinduan tersendiri bagi banyak orang di masa pandemi seperti ini. Hamparan laut biru dengan lembutnya pasir putih di bibir pantai, bunyi debur ombak dan semilir angin, serta hadirnya senja di batas cakrawala yang memanjakan mata.
Namun, pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Pemerintah bahkan sudah menetapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat di Jawa dan Bali untuk menekan laju penyebaran Covid-19, namun kasus positif terus bertambah. Bahkan, Covid-19 varian Delta semakin ganas menyebar.
Di tengah penyebaran virus yang semakin ganas, perekonomian bangsa mulai terdampak. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah industri pariwisata, yang semakin terdampak ketika kebijakan PPKM dijalankan. Masyarakat diwajibkan untuk mengurangi mobilitas dan memperketat protokol kesehatan.
Namun, saat kebijakan PPKM dilonggarkan, berangsur-angsur kegiatan masyarakat mulai pulih, walaupun tidak sekondusif biasanya. Beberapa tempat wisata langsung menjadi primadona, khususnya wisata alam di tempat terbuka, karena dianggap lebih aman. Wisata alam bahari merupakan salah satu diantaranya.
Nah, untuk melepas kerinduan akan keindahan alam bahari, destinasi-destinasi berikut bisa menjadi pilihan Anda. Tentunya, beberapa destinasi wisata ini sudah memiliki sarana penunjang yang sesuai dengan protokol kesehatan. Walaupun begitu, memakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain tetap wajib dilakukan. Sediakan pula hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan. Alangkah baiknya jika Anda melakukan tes PCR atau Rapid Test Antigen sebelum melakukan perjalanan, demi keamanan diri sendiri dan orang sekitar. Dengan begitu, Anda bisa berwisata dengan perasaan aman dan nyaman.
Jakarta, ibu kota negara Indonesia, merupakan kota metropolitan yang dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi dan dipadati oleh kendaraan-kendaraan bermotor. Namun, siapa sangka bahwa di tengah hiruk-pikuk Jakarta, terdapat mutiara tersembunyi berupa gugusan pulau dengan kekayaan sumber daya laut yang melimpah.
Gugusan kepulauan nan indah ini berada di Kabupaten Kepulauan Seribu, sebuah kabupaten di bagian utara DKI Jakarta yang letaknya agak jauh dari pusat kota. Untuk mencapai Kepulauan Seribu, wisatawan harus menyeberang dengan mengendarai kapal dari Pelabuhan Marina Ancol atau Pelabuhan Muara Angke selama kurang lebih 1 jam untuk mencapai kawasan kepulauan ini.
Terdapat lebih dari 110 pulau yang menyusun gugusan Kepulauan Seribu. Untuk mencapai pulau yang diinginkan, para wisatawan harus mengendarai kapal cepat atau speed boat. Waktu yang ditempuh tergantung pada jarak pulau yang akan dikunjungi. Wisata bahari di Kepulauan Seribu menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan, terutama di masa pandemi, alamnya yang indah, biaya transportasi yang murah, dan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, sempat menutup seluruh objek wisata di wilayahnya selama pemberlakuan PPKM Darurat. Setelah PPKM Darurat selesai diberlakukan, objek wisata Kepuluan Seribu dibuka kembali dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang sangat ketat bagi seluruh wisatawan yang berkunjung. Pengelola Kepulauan Seribu menjalankan protokol kesehatan dengan serius.
Sejumlah petugas dikerahkan, khususnya pada dermaga keberangkatan dan dermaga kedatangan untuk melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap wisatawan yang berkunjung dan mengingatkan mereka untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Para wisatawan juga harus menyertakan bukti negatif Covid-19, baik melalui tes PCR atau Rapid Test Antigen. Selain itu, disediakan pula tempat mencuci tangan yang memadai dan adanya penyemprotan disinfektan oleh pihak pengelola secara rutin. Jadi, Anda dapat menikmati keindahan alam di Kepulauan Seribu dengan perasaan aman dan tenang.
Pantai Tangsi: Pantai Unik Berwarna Pink
Lombok selalu berhasil memukau wisatawan dengan destinasi wisatanya yang unik dan menarik. Berlokasi di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Pantai Tangsi merupakan salah satu pantai terunik yang ada di Indonesia. Pantai ini memiliki pasir berwarna merah muda atau pink, alih-alih berwarna putih layaknya pasir pantai pada umumnya. Oleh karena itu, wajar saja kalau pantai ini lebih dikenal dengan sebutan “Pantai Pink Lombok” atau “Pink Beach Lombok”. Sebenarnya, butir-butir pasir aslinya berwarna putih. Namun, pasir tersebut tercampur dengan serpihan karang di laut yang mayoritas berwarna merah muda.
Keunikan pantai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, karena tak banyak pantai yang memiliki pasir berwarna merah muda. Melalui jalur darat, dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Kota Mataram atau 1,5 jam dari Bandar Udara Internasional Lombok untuk mencapai pantai unik yang satu ini. Sedangkan, melalui jalur laut, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Pelabuhan Tanjung Luar. Oleh karena letaknya yang cukup jauh dari pusat kota, keindahan Pantai Tangsi cukup terjaga.
Di sebelah kiri pantai, terdapat bukit dengan hamparan padang rumput yang luas. Para wisatawan bisa melihat lanskap Pantai Tangsi yang menawan dari bukit tersebut. Sedangkan, di sebelah kanan pantai, terdapat tanjung dengan gazebo di atasnya, sebagai tempat bagi para wisatawan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam Pantai Tangsi.
Selain pemandangannya yang indah, Pantai Tangsi juga begitu tenang dan memiliki ombak yang kecil, sehingga sangat cocok bagi Anda yang sedang mencari destinasi wisata untuk berlibur bersama keluarga. Selain itu, bagi Anda yang menyukai snorkeling, pantai ini juga sangat direkomendasikan. Suguhan pemandangan yang indah, debur ombak yang tenang, air laut yang jernih, dan warna-warni terumbu karang siap memanjakan mata Anda.
Di dekat Pantai Tangsi, terdapat sebuah gua peninggalan Jepang yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian oleh Jepang dari serangan musuh. Gua itu sering dikenal dengan sebutan “Goa Raksasa Tanjung Ringgit”. Konon, daerah Tanjung Ringgit tempat gua ini berada memang pernah menjadi tempat pos pertahanan tentara Jepang di masa penjajahan tempo dulu.
Karena segala keunikannya, tak heran bahwa Pantai Tangsi menjadi salah satu destinasi unggulan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Walaupun jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke pantai ini berkurang karena situasi pandemi, namun beberapa wisatawan lokal masih datang berkunjung. Tentunya, wisatawan yang datang wajib mematuhi protokol kesehatan. Pengelola Pantai Tangsi juga turut mengawasi pengunjung agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti memakai masker dan menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain.
Kepulauan Raja Ampat: Sang Permata di Ujung Papua
Raja Ampat merupakan rumah bagi jutaan pesona alam yang tak tertandingi. Lautan lepas dengan warna biru jernih yang menyejukkan hati, susunan pulau karang yang tersebar luas sejauh mata memandang, warna-warni terumbu karang yang terpancar begitu elok, dilengkapi dengan ikan-ikan yang dengan lincah berenang di antara terumbu-terumbu karang.
Keelokan alam di Kepulauan Raja Ampat memang sudah dikenal oleh dunia internasional. Berlokasi di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, kepulauan ini merupakan salah satu surga bawah laut dan terumbu karang terbaik di dunia. Hal ini disebabkan karena Kepulauan Raja Ampat terletak di wilayah “Segitiga Karang Dunia” atau “Coral Triangle” yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia. Keanekaragaman ini disebabkan karena posisi wilayah Raja Ampat yang terletak di antara 2 benua, yakni Benua Asia dan Benua Australia, serta 2 samudera, yakni Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Oleh karena itu, destinasi wisata yang satu ini banyak diminati wisatawan dari dalam maupun luar negeri, terutama bagi para pecinta snorkeling, diving, atau bagi Anda yang berjiwa petualang.
Selain kekayaan laut yang melimpah, Kepulauan Raja Ampat juga memiliki keindahan bentang alam yang tak tertandingi. Kepulauan Raja Ampat merupakan kumpulan dari 4 gugusan pulau yang saling berdekatan, yakni Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Keempat pulau tersebut juga dilengkapi dengan pulau-pulau karang kecil yang tersebar, membuat wisatawan enggan beranjak dari “Surga Dunia” ini.
Letak Kepulauan Raja Ampat memang cukup jauh dari pusat kota. Oleh karena itu, para wisatawan harus menempuh Kota Sorong terlebih dahulu sebelum mencapai Raja Ampat. Anda dapat menempuh perjalanan melalui laut dengan kapal, atau menempuh perjalanan melalui udara dengan pesawat selama kurang lebih 5 jam dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandar Udara Domine Eduard Osok di Sorong. Kemudian, untuk mencapai Raja Ampat dari Sorong, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam melalui kapal laut atau pesawat kecil. Setelah itu, para wisatawan bisa menggunakan kapal atau speedboat (kapal cepat) untuk mengunjungi pulau demi pulau di Kepulauan Raja Ampat, yang biasanya disebut dengan istilah “Island Hopping”. Karena letak Raja Ampat yang jauh, maka biaya transportasi yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Walaupun begitu, keindahan alamnya sungguh luar biasa.
Raja Ampat tetap buka untuk umum di masa pandemi ini, tentunya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Para penumpang pesawat atau kapal laut wajib membawa bukti negatif Covid-19 melalui tes PCR atau Rapid Test Antigen, serta mendaftar atau registrasi secara online sebelum dapat masuk ke kawasan Kepulauan Raja Ampat. Pihak pengelola Kepulauan Raja Ampat juga diarahkan di beberapa titik untuk mengawasi para wisatawan agar tak abai terhadap protokol kesehatan.
Ketiga destinasi wisata tersebut hanyalah segelintir contoh dari banyaknya wisata alam bahari di negeri kita tercinta ini. Tentunya, masing-masing wisata alam bahari tersebut memiliki keindahan dan keunikannya sendiri.
Indonesia memang memiliki potensi sumber daya alam, terutama sumber daya laut yang sangat melimpah. Nah, kewajiban kita adalah untuk melestarikan semua kekayaan alam yang ada di Indonesia sehingga generasi-generasi penerus bangsa dapat terus menikmati indahnya alam Ibu Pertiwi. Selain itu, kita juga dapat mengembangkan pariwisata di Indonesia sebagai cara untuk mendukung potensi sumber daya alam yang ada.
Oleh karena itu, mari kita dukung program pemerintah dalam rangka penanggulangan Covid-19 agar pandemi cepat berakhir dan pariwisata Indonesia dapat bangkit kembali. Selamat berwisata bahari di masa pandemi!
-
there are no comments yet