Article Detail
TWO STAY TWO STRAY: METODE PEMBELAJARAN MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERFIKIR
TWO STAY TWO STRAY: METODE PEMBELAJARAN MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERFIKIR
Oleh : Ambrosius Agung Hermantoro
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran pada kurikulum merdeka saat ini diarahkan untuk tidak berfokus pada pengetahuan saja akan tetapi juga mengembangkan soft skill peserta didik juga. Dengan demikian metode pembelajaran yang digunakan oleh guru mengajak peserta didik untuk aktif dalam berfikir dan aktif dalam pembelajaran. Oleh sebab itu tak jarang guru menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning. Dengan model ini peserta didik diajak untuk bekerjasama secara berkelompok untuk memahami materi maupun memecahkan masalah yang dihadapi.
Menurut Slavin (2008) mengemukakan bahwa belajar kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang di dalamnya siswa belajar dan bekerja melalui kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri atas empat sampai 6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Dengan model pembelajaran ini memungkinkan anak untuk bekerjasama dengan teman sekelas.
Dalam penerapan model pembelajaran ini dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran salah satunya adalah two stay two stray. Metode ini memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Penerapan metode ini diawali dengan kelas dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian bekerja secara berkelompok dan diakhir metode ini kelompok saling berbagi informasi yang sudah dikerjakan bersama.
Tujuan dari metode ini guna mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam berdikusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Oleh sebab itu melalui metode pembelajaran ini, penulis hendak mengetahui “Benarkah Two Stay Two Stray dapat Meningkatkan Pemahaman Materi?”.
ISI
Metode Two Stay Two Stray
Metode pembelajaran Two Stay Two Stray yang dilakukan oleh penulis pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila (PPKN) kelas 9 tahun ajaran 2023/2024.
Adapun langkah-langkah dalam penerapan Two Stay Two Stray menurut Huda(2014) adalah sebagai berikut;
Kelas terbagi dalam beberapa kelompok
Guru memberikan tugas setiap kelompok untuk dikerjakan bersama
Setelah selesai dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain
Dua anggota yang tidak bertamu bertugas menjelaskan informasi kepada tamu.
Pelaksanaan
Model pembelajaran ini dilaksanakan di kelas 9A hinnga kelas 9F. Waktu pelaksanaanya di bulan September. Materi yang dipraktekan dalam model ini adalah Materi BAB 2 : Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Sebelum memulai penerapan metode ini penulis memberikan soal diagnosa awal menggunakan google form guna mengetahui pengetahuan awal peserta didik.
Gambar di atas merupakan google form yang dikerjakan peserta didik sebagai diagnosis awal yang menjadi acuan awal pengetahuan peserta didik. Acuan ini gunakan oleh guru untuk menngetahui pengetahuan awal berkaitan dengan materi yang hendak dipelajari.
Dikarenakan situasi yang tidak terduga, penerapan metode pembelajaran ini hanya dapat diterapkan pada kelas 9A dan 9C. Gambar di atas merupakan diagram hasil tes diagnosis awal dari 64 peserta didik. Peserta didik mengerjakan 20 soal yang sudah disiapkan oleh guru.
Penerapan Two Stay Two Stray
Kelas terbagi dalam beberapa kelompok
Dalam penerapan ini guru membagi kelas dalam 6 kelompok dengan anggota tiap kelompok 5 hingga 6 peserta didik.
Gambar disamping merupakan salah satu pembagian kelompok salah satu kelas
Guru memberikan tugas pada setiap kelompok
Pada tahap ini guru memberikan tugas untuk mendalami materi yang kemudian membuat dalam sebuah mind map di kertas karton. Waktu pengerjaan seminggu
Setelah selesai 2 anggota bertamu ke kelompok lain
2 anggota lain yang tidak bertamu bertugas menjelaskan kepada tamu
Dikarenakan anggota kelompok yang banyak maka, dalam penerapan ini berubah. Satu anggota bertugas menjelaskan kepada tamu, lima anggota lain bertamu kekelompok lain untuk mendapatkan informasi.
PENUTUP
Hasil
Setelah penerapan two stay two stray peserta didik kembali mengerjakan 20 soal yang sama diawal menggunakan link google form yang berbeda.
Berdasarkan hasil google form yang dikerjakan oleh 64 peserta didik, diperoleh hasil seperti diagram diatas.
Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan two stay two stray yang dilakukan oleh 64 peserta didik kelas 9A dan 9C smp tarakanita pada mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan materi pembukaan undang-undang dasar 1945.
Diperoleh sebanyak 22% siswa tuntas dan 78% siswa tidak tuntas pada pre test. Kemudian sebanyak 51% siswa tuntas dan 49% siswa tidak tuntas pada post test. Dari hasil tersebut terjadi peningkatan sebanyak 29% siswa tuntas dan penurunan 29% siswa tidak tuntas.
Merujuk hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan metode pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan pemahaman materi adalah BENAR.
Temuan Selama Pembelajaran
Guru hanya sebagai fasilitator selama proses ts-ts
Guru berencana tuhan juga punya rencana.
Siswa kreatif, percaya diri, komunikatif dan aktif.
Siswa paham akan materi yang dibahas sebelum guru menjelaskan
Beberapa siswa perlu motivasi belajar lebih
-
there are no comments yet