Article Detail
TRANSFORMASI PEMBELAJARAN DENGAN TUGAS KOLABORASI
kolaborasi antar mata pelajaran dengan kekhasan masing-masing akan menjadikan siswa mampu menyelesaikan masalah dengan manis dan elegan serta menghasilkan karya atau produk yang berkualitas
Pengertian Kolaborasi
Bekerja bersama orang lain untuk tugas/proyek menyelesaikan suatu permasalahan atau membuat karya/produk/layanan. Ekrut.com dalam kutipannya dari indeed.com kolaborasi adalah bekerjasama dengan satu orang atau lebih untuk menyelesaikan suatu proyek atau tugas atau mengembangkan ide atau proses tertentu.
Latar belakang
Pada hakikatnya manusia itu makhluk sosial (tolong-menolong, bekerjasama, berbagi, melengkapi, dll)
Keterampilan kolaborasi merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang dicanangkan oleh UNESCO dengan sebutan 4C (Communication, Collaborative, Critical Thinking, dan Creativity)
Kolaborasi sebagai model pembelajaran merupakan upaya dari guru atau peserta didik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran sebagai suatu strategi pemecahan masalah dan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal
Pada era informasi maka kemampuan berkolaborasi sangat penting bagi pekerja untuk menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas
Salah satu karakter pada kurikulum Prototipe (kurikulum 2022) adalah Pembelajaran berbasis project untuk pengembangan softskill dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia, gotong royong, kebhinekaan global, kemandirian, nalar kritis, kreatifitas)
Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) sebagai sebuah strategi belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan proyek yang bermanfaat dan berkualitas yang kadang membutuhkan konsep atau materi dari berbagai mata pelajaran.
Keuntungan /manfaat Pembelajaran Kolaborasi
Melatih siswa untuk aktif dan berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah serta berkomunikasi serta bersosialisasi dengan baik
Memberi ruang terjadinya pertukaran pikiran antar anggota kelompok yang akan memunculkan transformasi ilmu pengetahuan baru dan interaksi sosial yang melatih siswa untuk bisa menghargai perbedaaan
Melatih para siswa untuk berorientasi membuat karya, produk, layanan yang prima
Siswa berlatih bermacam-macam bentuk produk (kreativitas dan kompetensi) dan cara menyampaikan produknya (kemampuan bahasa)
Menambah motivasi siswa karena beban tugas yang lebih ringan akibat tugas dikerjakan bersama-sama
Berlatih dalam team work
Kolaborasi Antar Mata Pelajaran (Penulis menyebut sebagai Pengembangan Makna Pembelajaran Kolaborasi)
Manfaat bagi siswa:
Mempermudah dan menghemat waktu dan biaya pengerjaan
Siswa lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan dan memadukan konsep/materi antar mata pelajaran kolaboran
Siswa mendapat bimbingan secara profesional dari tiap guru mata pelajaran sehingga akan menghasilkan karya/produk yang berkualitas
Siswa berlatih berpikir terpadu dan belajar menemukan benang merah antar mata pelajaran yang berkolaborasi
Siswa mendapat ruang untuk semakin mempertajam kemampuan literasi dan numerasi
Siswa mendapat variasi dalam pengerjaan (proyek individu atau proyek kelompok)
Siswa merasa bangga atas hasil karya/produknya yang berkualitas sehingga akan menambah motivasi dalam belajar selanjutnya
Siswa belajar membuat refleksi dengan baik dan terarah
Manfaat bagi guru
Meringankan guru dalam proses memberi bimbingan
Menambah wawasan/ilmu lain dari mata pelajaran kolaboran terutama saat berdiskusi menentukan KI-KD yang akan menjadi tema proyek kolaborasi
Menambah rasa kebersamaan dalam kerjasama membimbing siswa
Mendapat kebanggaan atau kepuasan atas hasil karya siswa bimbingannya yang tentu akan semakin menambah motivasi dalam berkarya sebagai pendidik
Evaluasi pengalaman penulis dalam memberi tugas kolaborasi antar mata pelajaran
Pertemuan guru mata pelajaran kolaboran tidak dilakukan lebih awal sehingga saat mencari benang merah KD atau materi antar mata pelajaran harus mengacak urutan KD yang berarti mengubah rencana pembelajaran termasuk menu pembelajaran yang sudah disusun.
Saat pertemuan antar guru mata pelajaran kolaboran tidak lengkap mengakibatkan kurang kurang efektif dan efisien dalam membuat rancangan proyek kolaborasi karena ada guru yang mengampu lebih dari satu jenjang sementara pertemuan semua jenjang dilaksanakan dalam waktu yang sama
Jika proyek kolaborasi antar mata pelajaran merupakan tugas kelompok, maka tugas itu menjadi beban bila ada anggota kelompok yang tidak kooperatif
Jika proyek kolaborasi merupakan tugas individu, maka siswa yang kurang mandiri atau kemampuan pemahaman konsep/materi kurang bisa terbebani sehingga terlambat dalam penyelesaian
Saran
Pelaksanaan pertemuan guru mata pelajaran kolaboran untuk menentukan tema proyek kolaborasi dilakukan sebelum memasuki semester (lebih awal).
Waktu pelaksanaan pertemuan antar guru mata pelajaran kolaboran untuk menentukan tema proyek kolaborasi untuk setiap jenjang berbeda.
Bila proyek kolaborasi berupa tugas kelompok perlu dilihat banyak hal dalam pembentukan kelompok agar kelompok bisa bekerja dengan baik.
Bila proyek kolaborasi berupa tugas individu, maka diupayakan pendampingan lebih bagi siswa yang kurang mandiri atau kemampuan pemahaman konsep/materi kurang
Perlu dicoba bahwa siswa menentukan sendiri bentuk proyek kolaborasinya
Refleksi dari beberapa siswa dalam Tugas Individu Proyek Kolaborasi Mata Pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, dan Matematika
Semakin mengerti materi yang diajarkan pada ketiga mata pelajaran tersebut karena mempraktekkan sendiri (Daniella Shia Caely 7E)
Menambah wawasan dan pengetahuan (Joan Beata Sungkoro 7D)
Mudah sekali untuk mengetahui jenis perbandingan massa zat terlarut, suhu zat pelarut dengan lama waktu melarut (felicia Sutandi 7C)
Shaeinesha 7C
Asyik dan mudah ( Cedrick 7B)
Menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Ricky 7A)
Penutup
“Sebuah sapu lidi yang rapi, kokoh, dan bermanfaat terbentuk dari paduan lidi-lidi dengan kondisi masing-masing. Paduan suara yang merdu dan indah terbentuk dari perpaduan jenis suara dengan karakter yang berbeda-beda. Maka kita yakin bahwa pembelajaran kolaborasi antar mata pelajaran dengan kekhasan masing-masing akan menjadikan siswa mampu menyelesaikan masalah dengan manis dan elegan serta menghasilkan karya atau produk yang berkualitas”. Selamat bergelut dengan kurikulum Prototipe, semoga Pendidikan di negeri tercinta ini semakin membawa perubahan lebih baik di semua sendi kehidupan.
Referensi
Kurikulum 2022 Mengenal Kur. Prototipe bagi Sekolah & Guru, Dr. Supangat, Penerbit School Principal Academy, Depok Jawa Barat Indonesia
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaran-kolaboratif-di-era-dan-pasca-pandemi-mengapa-tidak/
Penulis : R. Yani Ambar Dewanti, S.Pd.
Editor : Humas SMP Tarakanita Gading Serpong
-
there are no comments yet