Article Detail

Self-Directed Learning Keterampilan Guru dalam Menghadapi Pembelajaran Abad 21

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam pembelajaran  adalah  keterampilan memilih metode belajar.


Salah satu Metode pembelajaran abad 21  adalah  metode SDL.


Pengertian SDL : pendekatan pembelajaran dimana individu mengambil tanggungjawab sendiri. Sistem pembelajaran yang fleksibel namun tetap mengutamakan pada planning,monitoring dan evaluasi. 


Menurut Setyawati (2015), Self directed learning ( SDL ) adalah kemampuan siswa mengambil inisiatif untuk bertanggungjawab terhadap pelajarannya dengan atau tanpa orang lain yang meliputi aspek: kesadaran,strategi belajar, kegiatan belajar,evaluasi dan keterampilan interpersonal

Model pembelajaran Self-Directed Learning (SDL) merupakan pendekatan di mana individu mengambil inisiatif dan tanggung jawab penuh terhadap pembelajaran mereka sendiri. Seluk-beluk dari model pembelajaran SDL:

1. Inisiatif Individu: Pembelajar memulai dan mengatur proses belajar mereka sendiri. Mereka menentukan tujuan, sumber daya, dan strategi pembelajaran.

2. Kemandirian: Pembelajar mengembangkan keterampilan untuk belajar secara mandiri, termasuk kemampuan merencanakan, mengorganisir, dan mengevaluasi pembelajaran mereka.

3. Kemampuan Berpikir Kritis: SDL mendorong pembelajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam mengevaluasi informasi, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah.

4. Pengaturan Waktu: Pembelajar belajar untuk mengatur waktu mereka sendiri dan mengembangkan disiplin diri dalam menjalankan proses pembelajaran.

5. Kolaborasi: Meskipun SDL menekankan kemandirian, pembelajar juga dapat bekerja sama dengan orang lain dalam memperoleh informasi dan mendiskusikan pemahaman mereka.

6. Evaluasi Diri: Pembelajar terlibat dalam proses evaluasi diri untuk mengevaluasi kemajuan mereka, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengatur ulang strategi pembelajaran mereka jika diperlukan.

7. Fleksibilitas: Model SDL dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu, memungkinkan pembelajar untuk menyesuaikan pengalaman belajar mereka sesuai dengan gaya belajar dan tujuan pribadi.

Model pembelajaran SDL menempatkan pembelajar sebagai pusat dari proses pembelajaran mereka sendiri, dengan fokus pada pengembangan kemandirian dan kemampuan belajar sepanjang hidup.

 Hal yang baik dari  model pembelajaran SDL adalah :

  1.  memiliki kontrol yang tinggi dimana mereka belajar 

  2. Mempunyai tanggungjawab waktu

  3. Pembelajaran tidak hanya di kelas tetapi bisa melalui pengalaman sendiri dan interaksi lingkungan

  4. Mendorong kemandirian, belajar sepanjang waktu.

Model pembelajaran Self-Directed Learning (SDL) melibatkan beberapa langkah yang dapat diikuti oleh pembelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka secara mandiri. Berikut adalah urutan langkah-langkah umum dalam model SDL:

  1. Penetapan Tujuan Pembelajaran: Pembelajar mengidentifikasi dan menetapkan tujuan pembelajaran mereka sendiri. Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART goals).

  2. Perencanaan Pembelajaran: Pembelajar merencanakan strategi dan sumber daya yang akan mereka gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka. Ini meliputi pemilihan materi pembelajaran, jadwal waktu belajar, dan strategi evaluasi diri.

  3. Pelaksanaan Pembelajaran: Pembelajar menjalankan rencana pembelajaran yang telah mereka buat. Mereka mengakses sumber daya pembelajaran, membaca, mengikuti kursus online, atau melakukan kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan mereka.

  4. Evaluasi dan Refleksi: Pembelajar secara teratur mengevaluasi kemajuan mereka terhadap tujuan pembelajaran. Mereka merefleksikan pengalaman belajar mereka, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta membuat perubahan jika diperlukan dalam strategi atau tujuan mereka.

  5. Penyesuaian dan Pengaturan Ulang: Berdasarkan evaluasi dan refleksi mereka, pembelajar dapat menyesuaikan rencana pembelajaran mereka. Ini mungkin meliputi menambahkan sumber daya baru, mengubah strategi belajar, atau menyesuaikan tujuan pembelajaran mereka.

  6. Pencapaian Tujuan dan Pemantapan: Saat pembelajar mencapai tujuan pembelajaran mereka, mereka mengevaluasi pencapaian mereka dan memantapkan pemahaman serta keterampilan yang diperoleh selama proses SDL.

Proses SDL adalah siklus yang berkelanjutan, di mana pembelajar terlibat dalam kontrol penuh terhadap pembelajaran mereka sendiri, dari penetapan tujuan hingga pencapaian dan evaluasi diri.

Model pembelajaran Self-Directed Learning (SDL) menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan bagi siswa. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Peningkatan Kemandirian: SDL mengembangkan kemandirian siswa dalam mengatur dan mengelola pembelajaran mereka sendiri. Mereka belajar untuk mengambil inisiatif dalam menentukan tujuan, merencanakan strategi belajar, dan mengevaluasi kemajuan mereka secara mandiri.

2. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis: Dalam SDL, siswa sering kali dihadapkan pada situasi di mana mereka perlu mengevaluasi informasi, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah secara mandiri. Hal ini mendorong pengembangan kemampuan berpikir kritis yang kuat.

3. Penyesuaian dengan Gaya Belajar: SDL memungkinkan siswa untuk mengambil alih bagaimana mereka belajar dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan gaya belajar mereka sendiri. Ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

4. Motivasi yang Lebih Tinggi: Siswa cenderung lebih termotivasi dalam SDL karena mereka memiliki kendali atas pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat mengejar minat pribadi dan belajar tentang topik yang mereka anggap relevan dan menarik.

5. Pengembangan Keterampilan Metakognitif: SDL membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang bagaimana mereka belajar dan bagaimana mereka dapat memperbaiki proses belajar mereka sendiri. Ini meliputi pengembangan keterampilan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi diri.

6. Pemahaman yang Lebih Mendalam: Dengan kontrol yang lebih besar atas proses pembelajaran mereka sendiri, siswa cenderung memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pembelajaran. Mereka dapat menjelajahi topik secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

7. Persiapan untuk Belajar Seumur Hidup: SDL tidak hanya mengajarkan siswa materi tertentu, tetapi juga mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup yang akan membantu mereka menjadi pembelajar yang efektif di masa depan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Keuntungan-keuntungan ini membuat model pembelajaran SDL menjadi relevan dan bernilai untuk dipertimbangkan dalam pendidikan modern, karena mendorong pembelajaran yang aktif, berpusat pada siswa, dan menjangkau berbagai gaya belajar dan kebutuhan individual.

 Bentuk evaluasi

  1. Evaluasi diri 

  2. Karya / portofolio/penugasan

  3. Pengamatan lingkungan sekitar

  4. Tertulis

Contoh Rubrik penilaian presentasi  : 


komponen

skor

nilai

Kelengkapan materi

10-40


kreatifitas

10-30


penyampaian

10-30



Contoh pelaksanaan

  1. Materi tentang literasi keuangan.

  2. Kelas terbagi menjadi 2 kelompok putri dan kelompok putra masing - masing memilih pemimpin.

  3. Pembagian tugas oleh ketua kelompok masing - masing dan mengerjakan dalam kelompok- kelompok kecil atau bersama dengan pengawasan ketua kelompok

  4. Menyampaikan materi  di kelas


Foto2 pembelajaran

Dari persiapan pembentukan kelompok hingga menentukan model atau cara penyampaian materi



Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment