Article Detail

Resensi Novel “Guru Aini” Cintailah ilmu maka ilmu akan lebih mencintaimu dan menuntunmu ke kehidupan yang lebih bermakna

Identitas novel: 

Judul Buku: Guru Aini

Pengarang Buku: Andrea Hirata

Penerbit Buku: PT Bentang Pustaka

Kota Terbit: Yogyakarta

Tahun Terbit: 2020

Tebal Buku: 306 halaman

“Ini persamaan hidupku sekarang, Bu,” Desi menyodorkan buku catatan ke tengah meja. Bu Amanah, yang juga guru matematika, tersenyum getir melihat persamaan garis lurus dengan variabel-variabel yang didefinisikan sendiri oleh Desi, 

x1: pendidikan, x2: kecerdasan. Yang menarik perhatiannya adalah konstanta a: pengorbanan.
“Pendidikan memerlukan pengorbanan, Bu. Pengorbanan itu nilai tetap, konstan, tak boleh berubah”
Konon, berdasarkan penelitian antah berantah, umumnya idealisme anak muda yang baru tamat dari perguruan tinggi bertahan paling lama 4 bulan. Setelah itu mereka akan menjadi pengeluh, penggerutu, dan penyalah seperti banyak orang lainnya, lalu secara menyedihkan terseret arus deras sungai besar rutinitas dan basa-basi birokrasi lalu tunduk patuh pada sistem yang buruk.
Dalam kenyataan hidup seperti itu, seberapa jauh Desi berani mempertahankan idealismenya menjadi guru matematika di sekolah pelosok?

Desi menjadi Guru yang disegani karena kecerdasan dan ketegasannya. Hingga pada suatu hari, ketika Guru Desi sempat menemukan murid yang ia cari selama ini, ia merasa begitu senang. Namun, ternyata murid tersebut bukanlah yang ia cari sebenarnya.

NurAini binti Syafarudin, anak dari Dinah, merupakan murid yang terkena kutukan bilangan biner. Tekad yang besar karena ingin menjadi dokter membuat cerita ini mengharu biru, seperti sedang menonton bioskop, penuh dengan adegan-adegan yang sarat makna,  sama dengan kegigihan guru Desi, kegigihan Aini juga menampakan banyak hikmah.


Setelah perjuangan berat yang dilakukan Aini dan kesabaran Guru Desi mengajarnya, Aini tumbuh menjadi seorang siswa yang begitu cerdas. Hingga Aini mampu memiliki bekal untuk dia melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, seperti awal yang ia cita-cita kan yaitu menjadi seorang dokter.

Membaca Buku ini, akan membuat kita kagum, terharu, bangga dan mengingat masa-masa saat bersama guru tercinta, apalagi dengan guru kita yang galak, terkadang terbesit dalam hati mengapa mental kita tak sekuat Aini.

Andrea Hirata mengangkat banyak isu dalam Buku Guru Aini. kesenjangan sosial dan ekonomi, pemberdayaan wanita, akses masyarakat marjinal kepada pendidikan dan lain lain. Buku ini juga merupakan hadiah dari Andrea Hirata untuk seluruh guru matematika, umumnya untuk seluruh guru yang ada di dunia. Angka bukanlah momok yang menerkam dan menakutkan, ia dapat digambarkan dalam bentuk kisah, dapat menjadi mudah dipahami. Terakhir yang harus kita pahami dari buku ini adalah dimensi Apresiasi yang harus kita asah dan perluas. Kebaikan hati, usaha, dan perjuangan mengalir murni dalam kesederhanaan, itu selayaknya menumbuhkan apresiasi.

Rekomendasi Novel Guru Aini

Novel yang sangat bermutu ini wajib dibaca oleh semua insan dunia pendidikan. Para akademisi, pendidik, siswa dan pihak stakeholder termasuk pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia.. Novel ini juga wajib dibaca oleh para orang tua yang ingin memotivasi anaknya untuk lebih giat belajar dan lebih memahami akan arti kehidupan sesungguhnya. Para remaja yang sedang mencari jati diri juga wajib membaca novel ini. Sangat cocok dibaca bagi siapapun yang ingin terus belajar dan mengajar. Cintailah ilmu maka ilmu akan lebih mencintaimu dan menuntunmu ke kehidupan yang lebih bermakna.

Penulis : Nugraheni Sri Kumalasari, S.Pd.

Editor : Humas SMP GS


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment