Article Detail

Renungan Penyejuk Hati SMP Tarakanita Gading Serpong

RENUNGAN  PRA PASKAH (  SMP)  2023

Sabtu, 11  Maret  2023  Pekan Prapaskah ke-2

Lukas  15:1-3, 11-32 

Perumpamaan tentang anak yang hilang

Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh . Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa,  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh , ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan  Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.  Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.  Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.  Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.  Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.  Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.  Maka marahlah  anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.  Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

RENUNGAN

Suster, Frater, Bapak, Ibu serta teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus.

Cerita  tentang anak yang hilang dalam Bacaan  kitab suci hari ini merupakan  cerita  kitab  suci  yang sangat populer dan menarik.  Biasanya kita lebih banyak menyalahkan anak  bungsu yang cari kesenangan, lalu jatuh ke jurang sengsara. Namun pernahkah melihat dari  sisi  sebagai anak sulung, yang merasa selalu taat dan benar? 

Itulah masalah orang Farisi, yang disorot Yesus. Mereka memandang orang lain berdosa, dan ukuran kekudusan adalah tidak berteman dengan pendosa. Padahal Yesus sering berada bersama orang berdosa. Bacaan Injil hari ini dengan tegas dalam perumpamaan tentang anak yang hilang ini, Yesus menggambarkan sifat Allah yang begitu besar mengasihani kita dan mengampuni dosa dan salah kita. Yesus menggambarkan tiga situasi yang mewakili kehidupan iman kita akan Tuhan.

Ketiga hal itu adalah dosa, pengampunan, dan sukacita. Sungguh sangat jelas, ketiga hal itu menjadi perjuangan yang silih berganti dalam pengalaman iman kita dalam hidup  ini.

REFLEKSI 

Apakah sikap kita sehari-hari lebih mirip dengan anak  bungsu, anak  sulung atau sikap Bapa  yang murah hati ?

DOA

Ya  Bapa  yang  Maha  Rahim,  kasihanilah  jika kami  masih  sering  mengikuti kesenangan kami daripada  melaksanakan tugas utama kami  seperti  anak  bungsu.  Mampukan kami  untuk menyambut kehadiran-Mu dengan melaksanakan tugas  kami dengan  penuh tanggung  jawab.

Benedictus  Bisma  -  SMP  Tarakanita  Gading Serpong 


RENUNGAN  PRA PASKAH (  SMP)  2023

Minggu , 12  Maret  2023  Pekan Prapaskah ke-3

Bacaan :  Yohanes 4 : 19  - 26 Jn 4:5-42 

Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi

Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung   ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalem Lah  tempat orang menyembah." Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba,  bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba   sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh   dan kebenaran  ; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh   dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran ."  Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus;   apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia,  yang sedang berkata-kata dengan engkau."

RENUNGAN 

SEPENUHNYA  PERCAYA  KEPADA TUHAN

Suster, Frater, Bapak, Ibu serta teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus.

Manusia  pada dasarnya adalah makhluk religius yang suka menyembah kepada Sang Pencipta. Jika manusia tidak menyembah Tuhan maka manusia mungkin akan menyembah  kepada yang  lain  lainnya seperti, roh jahat, jabatan, harta bahkan menyembah dirinya sendiri. 

Beriman kepada Tuhan Yesus dengan beriman kepada roh jahat, jabatan, harta dan diri sendiri memang beda tipis. Iman kepada Tuhan bukan lahir dari ketakutan,  tetapi dari kesadaran untuk bertobat, mengasihi, taat, hormat dan memuliakan Tuhan. 

Kesadaran tersebut melahirkan perasaan keterkaguman, ketakjuban luar biasa kepada Sang Ilahi dan kebutuhan bergantung hanya kepada Sang sumber hidup. Sedangkan iman kepada iblis muncul dari ketakutan terkena bala, penyakit, bencana, kecelakaan dll. Iman kepada iblis, jabatan, harta dan diri sendiri melahirkan kesombongan, percaya diri berlebihan dan sikap tidak memerlukan siapapun.

Beriman kepada Tuhan Yesus akan melahirkan sebuah kerinduan untuk berjuang mengalami perubahan karakter dari manusia lama dengan segala sifat buruk ke manusia baru dengan sifat yang baik dan benar. 

REFLEKSI : Sejauh  ini apakah  anda  sudah sepenuhnya hanya percaya dan menyembah kepada Tuhan atau ada godaan untuk berpaling menyembah kepada roh jahat, kepintaran, dan kesenangan yang sesaat saja?

DOA :

Allah Bapa yang Kekal dan  kuasa,  terkadang kami masih tergoda untuk percaya kepada kuasa roh jahat dan  hal lain  yang menyenangkan  kami.  Bantulah kami agar tetap  percaya dan setia  dan menyembah  Engkau sumber keselamatan kami. Amin

E. Pancasetyanta  -  SMP  Tarakanita  Gading Serpong 


RENUNGAN  PRA PASKAH (  SMP)  2023

Senin, 13 Maret 2023 Pekan Prapaskah ke 3

Bacaan : Lukas 4:24-30 Lk 4:24-30

Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata  mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"  Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini,   segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!  " Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.  Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.  " Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota  dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” 

Suster, Frater, Bapak, Ibu serta teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus, DIAKUI DAN Dihargai oleh orang lain adalah hal yang sangat menyenangkan. Bagi kita sebagai makhluk sosial, seringkali berharap bahwa tindakan yang kita lakukan mempunyai manfaat bagi orang lain. Apalagi ketika mendapatkan respon positif atas apa yang kita lakukan. Mendapatkan ucapan terima kasih, acungan jempol, atau bahkan hanya sebuah senyuman. Hal itu akan membuat diri kita merasa berguna. Perasaan berguna yang membuat yakin bahwa keberadaan kita diterima dan diakui orang lain. Namun niat dan tindakan baik ada kalanya direspon sebaliknya, yakni ditanggapi negatif yang antara lain berwujud sikap merendahkan, menolak, ataupun tidak menghargai.

Yesus mengajarkan, agar siap mental bagi seorang pewarta Injil. Demikian juga kita perlu siap diutus. Mungkin kita pernah ditolak karena sebelumnya tidak aktif menggereja ataupun tak aktif dalam pelayanan pewartaan. Tetapi melalui teladan Yesus, kita siap dibentuk menjadi pewarta yang tangguh, gigih, handal dan pantang menyerah, sebab Ia menyertai kita.

REFLEKSI : Apakah aku sudah siap diutus menjadi pewarta yang berani menghadapi berbagai macam tantangan di tengah-tengah keberagaman ini?

Doa : Ya Yesus, di kala aku letih dan lelah, segarkanlah aku agar tetap semangat menghadirkan wajah Allah dalam setiap kata dan tindakanku. Amin.

Maria Alfionita – SMP Tarakanita Gading Serpong.


RENUNGAN  PRA PASKAH (  SMP) 2023

Seelasa , 14 Maret  2023  Pekan Prapaskah ke-3

Bacaan :  Matius  18:21-35  Mt 18:21-35

Perumpamaan tentang pengampunan

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?  Sampai tujuh kali?  "  Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.  Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama  seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan  dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual   beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia,  katanya: Sabarlah dulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!  Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni   saudaramu dengan segenap hatimu.  "

RENUNGAN:  

PENGAMPUNAN  TAK  TERBATAS

Suster, Frater, Bapak, Ibu serta teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus.

Pernahkah teman teman  disakiti , bahkan tidak hanya sekali tapi berulang kali menerima perlakukan yang demikian ? Mungkin ada di antara kita di sekolah atau di lingkungan bahkan dalam keluarga kita mengalaminya dan sering bergumul apakah harus terus-menerus memaafkan ?

Kenapa kita harus memberikan pengampunan yang tidak terbatas dan tidak terhitung? Karena Allah sudah terlebih dahulu memberikan kita pengampunan dosa di masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Pengampunan Allah melalui Tuhan Yesus itu penuh dan utuh. Karena itu, kita yang sudah diampuni secara utuh sudah sewajarnya menyatakan pengampunan meski dalam situasi menderita dan berduka. Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang raja yang mengadakan perhitungan utang pada hamba-hambanya dan didapati seorang yang berutang sebanyak sepuluh ribu talenta Dari perumpamaan itu, Tuhan Yesus menegaskan bahwa Allah Bapa juga tidak akan mengampuni jika orang tidak mengampuni saudaranya dengan segenap hatinya.

  .
Gambaran utang hamba raja sebesar sepuluh ribu talenta kepada raja itu adalah gambaran dosa manusia di hadapan Allah. Jumlahnya sangat banyak jika dibandingkan dengan seratus dinar, utang orang kepada si hamba raja itu.Manusia sering tidak bisa mengampuni kesalahan sesamanya yang tidak seberapa. Tetapi, seberapa besar pun dosa manusia, Allah tetap membuka pintu pengampunan-Nya. KITA DISAKITI, TERLUKA DAN BERDUKA?

ALLAH ROH KUDUS BERBISIK LEMBUT DI TELINGA HATI KITA, "AMPUNILAH MEREKA."

REFLEKSI : Sudahkah  kita mampu mengampuni  kesalahan  orang lain atau masih meyimpan dendam  terhadap  orang yang telah menyakiti kita?

DOA :

Allah Bapa yang Maharahim.  Terkadang  kami  masih  sulit mengampuni orang lain  yang menyakiti kami. Bantulah  kami  agar mampu  mengampuni kesalahan teman dan orang lain yang menyakiti  kami dengan  ikhlas hati.  Amin.


Caesarius Kristyanto -  SMP  Tarakanita  Gading Serpong 




RENUNGAN  PRA PASKAH (  SMP)  2023

Rabu , 15 Maret  2023  Pekan Prapaskah ke-3

Bacaan :  Matius:  Matius 5:17-19

Yesus dan hukum Taurat

 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya    Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.  Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat   sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Renungan :   ANTARA HUKUM  DAN KASIH

Suster, Frater, Bapak, Ibu serta teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus.

Seringkali  kita  tergoda  untuk  mendapat  pengetahuan  agama dan menghafalkan ayat kitab suci daripada melaksanakan  pelajaran dalam kitab suci. Bacaan Injil  hari  ini merupakan sindiran  keras Yesus bagi orang yang mabuk dengan  hukum dan perintah  agama  tanpa melaksanakan. Bisa jadi kita membayangkannya ada sekian ratus hukum yang harus dijalankan. Ada sekian pasal yang harus dihafal, maka bisa menjalankan. Maka seperti terasa berat untuk menjalankannya. 

Padahal kalau kita  cermati ajaran  inti  dari hukum taurat itu ialah hukum kasih. Jika aturan taurat itu membatasi, aturan kasih itu membebaskan. Kasih tidak mengenal usia, tidak mengenal tempat, tidak mengenal syarat-syarat yang sering kali menghambat aturan. Kasih itu bisa dilakukan siapa saja, dimana saja, kepada siapa saja, dan dalam wujud apa saja. Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama menjadi rangkuman dari Taurat. Itulah hukum baru yang diberikan oleh Yesus.

REFLEKSI :  Sudahkan  kita menjalankan ajaran  tentang  kasih dalam hidup sehari-hari  atau kita masih sibuk   membaca teori dan menghafal ayat kitab suci tentang kasih?

Doa: Tuhan, semoga kasihku selalu mengalir dari-Mu. Semoga sabda-sabda-Mu mampu membuatku kuat untuk menghadapi berbagai virus kehidupan. Amin.

Benedictus  Bisma  Anugerah – SMP  Tarakanita  Anugerah 



RENUNGAN  PRA PASKAH (  SMP)  2023

Jumat , 16 Maret  2023  Pekan Pra Paskah ke-2

Bacaan :  Lukas 11:14-23  /Lk 11:14-23

Yesus dan Beelzebul

Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga  kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku  dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

RENUNGAN

Suster, Frater, Bapak, Ibu serta teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar berita bohong atau sejenisnya. Hal itu tersebut  terjadi karena kita kebanyakan  orang  ” terlalu  berasumsi”dan berpikir negatif terhadap  orang lain.  Kaum muda yang  mudah mengakses internet juga tidak  terlepas dari pengaruh berasumsi  dalam  bermedia sosial. 

Dalam injil  hari  ini, Yesus dituduh dengan menyembuhkan  orang  karena  kuasa  Beelzebul. Kejam sekali tuduhan mereka dan tidak  berdasar. Yesus difitnah, dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Artinya, Yesus bisa mengusir setan seperti itu hanya karena dibantu atau diberi kuasa oleh penghulu setan-setan. Yesus tidak punya kuasa apa-apa. Jadi jelas, fitnah itu bertujuan untuk mencemarkan atau merendahkan Pribadi Yesus dan kuasa yang bekerja di dalam Dia. Fitnah juga bertujuan untuk menolak apa yang Yesus lakukan, sekalipun itu telah membuat banyak orang heran.

Peristiwa Yesus difitnah memberikan beberapa pesan: Pertama, fitnah adalah karya setan yang bercokol dalam diri manusia untuk menghambat atau menghalangi hadirnya Kerajaan Allah, yang juga adalah Kerajaan Kebenaran. Kedua, jika suatu saat difitnah, hadapi fitnah tersebut dengan tenang. Ketiga, fitnah (berita bohong, hoaks) dipakai untuk memberikan opini publik bahwa Yesus tidak punya kuasa apa-apa, alias dimaksudkan untuk mengaburkan gambaran tentang Yesus yang sebenarnya. Keempat, melalui fitnah, kita bisa memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk mewartakan kebenaran yang sejati. Ingat, setiap murid Yesus diutus untuk menjadi pewarta kebenaran

REFLEKSI : Apakah  kita sudah siap menyambut Natal dengan dengan  kabar yang suka cita dan harapan  atau kita  masih sibuk  untuk mencari berita bohong sekedar  untuk sensasi bahkan  merugikan  teman atau orang  lain?

DOA :

Allah Bapa yang Maha Murah  Hati, Ampunilah kami jika kami masih sering berpikir  negatif terhadap  orang  lain.  Bantulah kami agar kami dapat semakin berpikir positif  kepada orang  lain dan  percaya akan  kehadiran-MU yang sebentar lagi  kami rayakan dengan suka cita.  Amin.


Rafael Satrio Manglassa  -  SMP  Tarakanita  Gading Serpong 



RENUNGAN  PRA PASKAH (  SMP)  2023

Jumat , 17 Maret  2023  Pekan Prapaskah ke-2

Peringatan  St. Patrik

Bacaan :  Matius:  23:1-12 Mk 12:28-34 

Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:  Ahli-ahli Taurat  dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat  orang; mereka memakai tali sembahyang  yang lebar dan jumbai   yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;   mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.  Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.  Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu,  yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.  Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.


RENUNGAN

Jangan  tinggi hati dalam melayani Tuhan

Suster, Frater, Bapak, Ibu serta teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus.

Kita  mungkin akan jengkel kalau melihat orang yang sombong dan suka banyak  tingkah 

Dalam Injil, Yesus memperingatkan kepada para murid tentang ragi orang Farisi. “Mereka itu mengajarkan tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang.”

Sifat munafik yang ditonjolkan  oleh  pada pemimpin orang-orang Farisi. Tujuannya hanya  pencitraan dan  show off.

Para  pemuka  agama Yahudi  senang disebut “Rabi” atau Yang Mulia. Senang disanjung dan dipuja-puja, suka  pakai baju  bernuansa agama. 

Dari sikap-sikap seperti itu Yesus mengajarkan kepada kita, “Siapapun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barang siapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barang siapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

Yesus memberi teladan sikap rendah  hati. Meskipun Yesus Putra Allah,  Ia mau menjadi manusia. Walaupun disebut guru, Yesus mau membasuh kaki murid-Nya. Ia yang tidak berdosa, mau hidup menyatu dengan para pendosa.

Marilah merendahkan hati dan melayani karena demikianlah Tuhan memberi teladan kepada kita semua.


REFLEKSI : Apakah  dalam  hidup sehari-hari kita sering bersikap sombong  atau  rendah  hati di dapan orang lain dan Tuhan ?

DOA :

Allah Bapa yang Maha Murah  Hati,  tiada  hentinya kami syukur atas berkat yang selalu kami terima. Ampunilah kami  jika kami  masih suka  berpura-pura demi  mengikuti gaya hidup.  Bantulah kami agar kami dapat semakin bersikap sederhana, rendah hati.  Amin


Eustacheus  Panca - GAK  SMP  Tarakanita  Gading Serpong 


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment