Article Detail
Pengaruh Drama Korea terhadap Kesehatan Mental Pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Tarakanita Gading Serpong
Pengaruh Drama Korea terhadap Kesehatan Mental
Pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Tarakanita Gading Serpong
Sheyla Franca Tiffany Simorangkir
Abstrak Penelitian
Pengaruh Drama Korea terhadap Kesehatan Mental Pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Tarakanita Gading Serpong
Globalisasi merupakan suatu proses yang mendunia dimana suatu proses membuat manusia saling terbuka dan saling bergantung tanpa batas waktu dan jarak.Di era globalisasi saat ini tentunya sangat bermanfaat untuk mempromosikan kekayaan suatu budaya contohnya pariwisata atau berbagai produk yang dihasilkan oleh suatu Negara. Salah satu Negara yang belakangan ini menjadi daya tarik dunia bahkan Indonesia adalah Negara Korea Selatan.Secara umum menyebarnya budaya Korea secara global dikenal dengan istilah Hallyu atau dalam bahasa Indonesia berarti "Gelombang Korea". Drama Korea merupakan drama televisi di Korea dengan format miniseri dan diproduksi dengan bahasa Korea,Pengertian kesehatan secara umum yaitu:keadaan sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial,artinya,seseorang dinilai sehat apabila terjadi keseimbangan yang baik antara kondisi fisik dan mentalnya.Selain itu,World Health Organization (WHO, 2001),menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar,untuk bekerja secara produktif,serta berperan di komunitasnya. Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang,dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk baginya,memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya,merasa lebih puas memberi dari pada menerima,sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Bab 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling terbuka dan bergantung satu sama lainnya tanpa batas waktu dan jarak. Globalisasi dapat memungkinkan penyebaran berbagai informasi keseluruh dunia,orang dari berbagai negara sekarang dapat dengan mudah saling berhubungan tanpa harus memikirkan jarak Kondisi tersebut tentunya sangat bermanfaat untuk mempromosikan kekayaan suatu budaya sebagai pariwisata maupun berbagai produk yang dihasilkan sebuah negara.Contohnya segala informasi tentang pakaian,makanan,dan masih banyak lagi yang dapat diakses dengan mudah di era globalisasi saat ini.
Salah satu negara yang budayanya belakangan menjadi sorotan dunia bahkan di Indonesia adalah Korea Selatan,hal tersebut terlihat dari mulai semakin diminatinya berbagai produk yang berbau Korea seperti makanan,musik, drama-drama bahkan bahasa yang telah menjadi begitu familiar di kalangan remaja Indonesia. Dalam percakapan sehari-hari sering kali muncul perkataan yang mengadaptasi bahasa atau istilah yang berbau dengan korea dikalangan remaja seperti ''jinjja'', "oppa",''eonni' dan beberapa istilah-istilah lain yang diadaptasi dari bahasa Korea. Selain istilah, tempat makan yang khusus menyediakan makanan khas Korea juga semakin mudah ditemukan.Secara umum menyebarnya budaya Korea secara global dikenal dengan istilah Hallyu atau dalam bahasa Indonesia berarti "Gelombang Korea".Korea Pop Culture atau Hallyu berdampak sangat positif bagi perekonomian Korea Selatan. Diantara berbagai produk budaya Korea yang telah masuk ke Indonesia,drama Korea merupakan salah satu produk budaya yang paling besar pengaruhnya.Drama Korea adalah drama televisi di Korea dengan format miniseri dan diproduksi dengan bahasa Korea.
Drama Korea pertama kali hadir di layar kaca Indonesia sekitar pada tahun 2002 yang berjudul Endless Love. Setelah itu pada tahun 2011 sekitar 50 judul drama Korea yang tayang di layar kaca Indonesia. Drama Korea ini berbentuk cerita bersambung yang biasanya terdiri dari 16 episode hingga 32 episode. Setiap episode berdurasi 40 menit sampai 1 jam. Sehingga untuk menonton Drama Korea ini dapat menyita waktu. Jika seseorang menonton drama Korea dimulai dari episode pertama, maka berkeinginan untuk melajutkan episode-episode lainnya, dan dapat membuat penonton tersebut kecanduan menonton drama Korea. Drama Korea memiliki banyak penggemar karena cenderung menekankan cerita romance yang berbeda dari cerita percintaan film barat lainnya. Media Korea cenderung merepresentasikan cinta sebagai salah satu identitas budaya Korea Selatan. Namun selain menceritakan tentang cerita romance beberapa dari drama korea juga menceritakan tentang hukum,psikologi,jurnalistik,forensik atau mayat, kesehatan,komedi,dan lain-lain.Drama Korea sendiri dapat ditonton secara legal melalui aplikasi seperti Netflix,Viu,Iflix,iQIYI,WeTV,dan beberapa aplikasi lainnnya.
Menurut artikel dari beautynesia,setiap bulan terdapat beberapa drama Korea yang tayang.Hal ini dikarenakan episode drama Korea tidak terlalu panjang berbeda dari drama lainnya. Meskipun demikian, penggemar dari drama Korea tidak pernah bosan mengikuti semua drama Korea terbaru yang tayang.Namun dalam di drama Korea terdapat beberapa fakta - fakta yang menarik yaitu biaya produksi pembuatan drama Korea yang lumayan fantastis,pemain drama memiliki bayaran fantastis dalam setiap episodenya. Salah satu rekomendasi drama Korea yang bayarannya lumayan fantastis adalah Yongpal yang menghadirkan artis Kim Tae Hee. Sebagai pemeran utama wanita di drama Korea ini ia dibayar sekitar 400 juta rupiah per episode dengan total 16 episode.Selain itu latar tempat syuting drama Korea selain dilakukan di studio, terkadang dilakukan di luar studio dan mengambil latar tempat-tempat wisata di Korea bahkan hingga luar negeri. Rekomendasi drama Korea yang memiliki latar tempat wisata yang indah antara lain, Secret Garden dan Princess Hours yang melakukan syuting di Pulau Jeju dan akhirnya membuat tempat ini menjadi terkenal.Lalu terdapat juga Soundtrack , sebuah soundtrack dari drama Korea adalah sebuah image bagi drama Korea itu sendiri. Setiap staff dari drama Korea akan ambil bagian dalam pemilihan soundtrack untuk drama Korea. Bahkan tak jarang, pemain drama Korea sendiri juga menyumbangkan suara untuk mengisi soundtrack.
Masuknya drama Korea, bila dilihat dari berbagai pandangan,memiliki pengaruh positif dan negatif bagi kesehatan mental yang ditimbulkan bagi penggemar drama Korea khususnya remaja.Dapat dilihat bahwa salah satu pengaruh positif dari tayangan drama Korea dalam bagian kesehatan mental seperti memproduksi hormon dopamin dan endorphin,Kedua hormon ini memiliki fungsi yang sama untuk memberikan rasa bahagia dan membuat perasaan jadi lebih baik lagi.Dan juga efek dari menonton drama korea dapat dijadikan terapi psikologis. Cara ini cukup ampuh dalam mengurangi fobia, depresi, trauma, dan masih banyak lagi.Kemudian terdapat pula pengaruh negatif terhadap kesehatan mental yang ditimbulkan setelah menonton drama Korea yaitu kecanduan atau terobsesi,menonton drama Korea ternyata bisa membuat kita terobsesi, baik dengan cerita drama itu sendiri atau dengan pemerannya.Hal ini secara tidak langsung bisa memengaruhi kondisi emosional dan berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari.Selain itu dampak negatif dari menonton drama korea yaitu lupa dengan lingkungan sekitar,menonton drama Korea bisa membuat kita malas beraktivitas atau berinteraksi satu sama lain di lingkungan sekitar, bahkan dengan keluarga sendiri. Padahal,hubungan dan interaksi sosial dengan satu sama lain di lingkungan sekitar tetap penting untuk selalu dijaga. Untuk mengetahui apa penyebab pasti dari gangguan kesehatan mental yang dialami,dibutuhkan konseling lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater.Perawatan dan pengobatan yang tepat dapat membuat gangguan mental yang dialami dapat sembuh dengan cepat
Perumusan Masalah
Pada penellitian kali ini perumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana pengaruh Drama Korea terhadap terhadap kesehatan mental?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian kali ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh drama Korea terhadap kesehatan mental peserta didik kelas VIII di SMP Tarakanita Gading Serpong.
Manfaat Penelitian
Dalam penelitian yang di lakukan, terdapat beberapa manfaat yaitu:
Bagi peserta didik kelas VIII SMP Tarakanita Gading Serpong:
Peserta didik menambah wawasan pengaruh drama Korea bagi kesehatan mental.
Bagi masyarakat umum:
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan khususnya dalam bidang psilokogi.
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai dampak Drama Korea terhadapat kesehatan mental remaja.
Bab II
Landasan Teori
2.1 Pengertian kesehatan
Secara umum menurut WHO yaitu: “keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan” (Smet, 1994). Artinya,seseorang dinilai sehat apabila terjadi keseimbangan yang baik antara kondisi fisik dan mentalnya.Realitanya masih banyak masyarakat Indonesia yang masih awam tentang kesehatan jiwa dan mental.Selain itu, World Health Organization (WHO, 2001),menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar,untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan potensi diri dan memiliki kepuasan dalam hidupnya. Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang,dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk baginya,memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya,merasa lebih puas memberi dari pada menerima,sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Seseorang yang memiliki mental yang sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup,serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita menjalankan pola hidup sehat.Sebenarnya,jika berbicara mengenai gangguan kesehatan mental, jenisnya ada banyak sekali. Beberapa yang umum terjadi adalah depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan,PTSD,OCD,dan psikosis.Gangguan kesehatan mental juga bisa memengaruhi kesehatan fisik. Itulah sebabnya orang dengan gangguan kesehatan mental sering mengeluhkan gejala yang mengganggu kehidupan dan pekerjaan mereka. Gejala tersebut berupa perubahan suasana hati, kepribadian, kebiasaan, dan penarikan diri dari lingkungan sosial.
Secara umum, berikut ini ciri-ciri seseorang mengalami gangguan kesehatan mental,Merasa sedih berkepanjangan, kadang tanpa sebab yang jelas,mati rasa atau tak peduli dengan lingkungan sekitar,merasa lelah yang signifikan, tidak berenergi,mengalami delusi, paranoia, atau halusinasi,merasa sulit untuk berkonsentrasi,merasa takut atau khawatir berlebihan, perubahan suasana hati yang drastis,cenderung menarik diri dari lingkungan sosial,tidak mampu mengatasi stres atau masalah sehari-hari,dan lain-lain.
2.2 Faktor pemicu gangguan kesehatan mental
Sebenarnya,setiap gangguan kesehatan mental tidak bisa diketahui penyebabnya secara pasti karena berbeda dengan penyakit fisik, gangguan kesehatan mental bisa terjadi karena berbagai faktor.Berikut ini beberapa-beberapa hal yang bisanya menjadi faktor pemicu gangguan kesehatan mental pada seseorang:
1. Stres berat atau berkepanjangan. 6. Kelainan pada struktur kimia otak.
2. Mengalami peristiwa traumatis lumayan serius. 7. Menjadi pengangguran
3. Kekerasan dalam hal rumah tangga. 8. Mengalami kemiskinan
4. Kekerasan atau pelecehan ketika masih kecil. 9. Kematian orang terdekat.
5. Menjadi tunawisma 10. Faktor genetik atau keturunan..
Dikutip dari artikel wolipop.detik.com terdapat profesor bernama Van Ta Park PhD, MPH yang mengajar di University of California, San Fransisco melakukan dua penelitian tentang pengaruh drama Korea terhadap kesehatan mental.Pada tahun 2020 Van Ta Park PhD, MPH melakukan penelitian tentang pengaruh drama Korea terhadap kesehatan mental yang berjudul "Hasil Menjanjikan dari Penggunaan Drama Korea untuk Membahas Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku tentang Perundungan di Sekolah dan Kesehatan Mental di antara Mahasiswa Perguruan Tinggi Asia-Amerika." Profesor Van Ta Park PhD, MPH menggunakan drama Korea yang berjudul School 2013 dibintangi oleh Jang Nara, Choi Daniel, Lee Jong Suk dan Park Se Yeong yang ditayangkan di KBS pada tahun 2012. Profesor Van Ta Park PhD, MPH menggunakan drama Korea yang berjudul School 2013 untuk mengetahui apakah pengetahuan dan sikap mahasiswa Asia-Amerika terhadap bullying dapat meningkat setelah menonton drama Korea tersebut. Menurutnya, partisipan yang mengerti bahasa Korea akan lebih mudah terhubung dengan drama Korea School 2013. Hal itu berpotensi menjadi terapi kesehatan mental dalam waktu singkat,"Mereka dapat mengaitkannya dan itu pasti memiliki potensi untuk menjadi terapi, bahkan hanya dalam waktu singkat. Ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan terapi perilaku kognitif atau antidepresan, atau menemui dokter," ungkap Profesor Van Ta Park PhD, MP, seperti dilansir dari Forbes. Profesor Van Ta Park PhD, MP kemudian mengadakan workshop untuk penelitian keduanya dengan judul "Menggunakan Drama Korea sebagai Alat Pembelajaran Kesehatan Mental Presisi untuk Orang Asia-Amerika." Ia meminta partisipan untuk menonton drama Korea berjudul It's Okay That's Love yang dibintangi Jo In Sung dan Gong Hyo Jin. Partisipan menonton terdapat adegan di mana salah seorang karakter pemain yang diserang karena memiliki gangguan kesehatan mental. Banyak partisipan mengungkap mereka tidak akan mengetahui orang itu memiliki gangguan mental, dan akan membuat asumsi seperti orang-orang dalam drama Korea It's Okay That's Love. "Aku mendapat banyak feedback dengan adegan itu, banyak orang yang bilang 'Aku tidak pernah tahu.' Mereka membuat asumsi yang sama, memiliki kesalahpahaman yang sama jika mereka melihatnya secara langsung," cerita Profesor Van Ta Park PhD, MP.Setelah penelitian, partisipan membagikan perjuangan mereka untuk menjaga kesehatan mental. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa drama Korea dapat mengubah persepsi tentang kesehatan mental sehingga mereka mengetahui langkah selanjutnya yaitu dengan mencari bantuan terapis.
Bab III
Metodologi Penelitian
Subjek Penelitian
Peserta didik kelas VIII di SMP Tarakanita Gading Serpong
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif menggunakan survei. Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakn kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dengan metode ini data dapat terkumpul banyak. Data yang terkumpul dapat dikonversikan dengan menggunakan suatu kriteria.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dalam memperoleh datanya Kuesioner adalah cara pengumpulan informasi dalam jumlah besar yang relatif murah cepat dan efisien. Metode ini saya pilih karena cepat mendapat datanya karena peneliti tidak perlu hadir pada saat pengisian kuesioner. Pengambilan data dilaksanakan dengan menyebar angket yang berisi 10 pernyataan kepada para sampel, masing-masing jawaban mengacu pada skala Likert sebagai berikut untuk jawaban (Selalu),(Sering),(Kadang-kadang),(Jarang),(Tidak pernah)
Bab IV
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian kali ini adalah masuknya drama Korea, bila dilihat dari berbagai pandangan,memiliki pengaruh positif dan negatif bagi kesehatan mental yang ditimbulkan bagi penggemar drama Korea khususnya remaja. salah satu pengaruh positif dari tayangan drama Korea dalam bagian kesehatan mental seperti memproduksi hormon dopamin dan endorphin,Kedua hormon ini memiliki fungsi yang sama untuk memberikan rasa bahagia dan membuat perasaan jadi lebih baik lagi.Dan juga efek dari menonton drama korea dapat dijadikan terapi psikologis. Kemudian terdapat pula pengaruh negatif terhadap kesehatan mental yang ditimbulkan setelah menonton drama Korea yaitu lupa dengan lingkungan sekitar ,menonton drama Korea bisa membuat kita malas beraktivitas atau berinteraksi satu sama lain di lingkungan sekitar, bahkan dengan keluarga sendiri.Padahal,hubungan dan interaksi sosial dengan satu sama lain di lingkungan sekitar tetap penting untuk selalu dijaga seperti yang terdapat pada salah satu dari CC5+ yaitu community atau perkumpulan, karena kebersamaan menciptakan kekuatan seperti sebatang lidi yang disatukan akan menjadi sangat kuat
Daftar Pusaka
dr.Fadhli Rizal Makarim, 2020. Ini Ciri-Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental. 14 September.
https://www.halodoc.com/artikel/ini-ciri-ciri-seseorang-mengalami-gangguan-kesehatan-mental
R Chairini Putong,2021. Pakar:Terapi Kesehatan Mental Bisa dengan Nonton Drama Korea. 12 Juli.
https://dewolipoptik.com/health-and-diet/d-5640901/pakar-terapi-kesehatan-mental-bisa-dengan-nonton-drama-korea
Kompas.com,2021. Menikmati K-Drama dan Memahami Diplomasi Budaya Korea Selatan. 20 Maret.
https://entertainment.kompas.com/read/2021/03/20/201757466/menikmati-k-drama-dan-memahami-diplomasi-budaya-korea-selatan?page=all
Ika Dyah,2018. 7 Fakta Menarik yang Ada di Balik Pembuatan Drama Korea. 08 Juli.
https://www.beautynesia.id/berita-travel/7-fakta-menarik-yang-ada-di-balik-pembuatan-drama-korea/b-115934
BEM FPPsi UM,2018. Kesehatan Mental dan Sejarah World Mental Health Day. November 5
http://bem.fppsi.um.ac.id/index.php/2018/11/05/kesehatan-mental-dan-sejarah-world-mental-health-day/
-
there are no comments yet