Article Detail
Penerapan Ice Breaking dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Penerapan Ice Breaking dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Proses kegiatan pembelajaran di kelas tidak lepas dari peran guru di dalamnya. Dimana guru sebagai pendidik mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran merupakan salah satu pedoman bagi guru dalam mengajar. Jika tujuan pembelajaran belum tercapai, guru harus mengevaluasi kembali proses pembelajaran. Tentu tidak mudah, guru harus mengetahui di mana letak kesalahannya dalam proses pembelajaran. Banyak faktor internal dan eksternal yang menghambat keberhasilan belajar siswa. Salah satu faktor penghambatnya adalah faktor eksternal yaitu lingkungan belajar siswa. Apabila kondisi sekitar tidak mendukung proses belajar maka akan mempengaruhi aspek psikologis anak. Selain itu akan membuat siswa lelah atau cenderung bosan ketika mengikuti pembelajaran, sehingga ilmu yang diberikan guru tidak dapat diterima secara positif. Dari sekian banyak permasalahan tersebut, ada solusi yang dianggap tepat, yaitu dengan memasukkan ice breaking ke dalam proses belajar mengajar.
Ice breaking merupakan sarana pembelajaran modern yang dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Bersenang-senang bukan berarti guru dan siswa di kelas hanya bermain dan tertawa. Menyenangkan karena siswa di kelas dapat bersenang-senang tanpa merasa kaku atau tertekan untuk belajar. Hal ini akan membuat kehadiran guru lebih diinginkan di kelas. Berkat ice breaking, siswa akan betah saat datang ke kelas.
Pemecah kebekuan (Ice breaking) adalah kebiasaan yang berhasil memecah kebosanan, kebekuan, dan ketakutan yang merajalela di kelas. Agar proses pembelajaran kembali menarik dan kembali pada keadaan semula (lebih kondusif), maka siswa pun akan mudah menyerap apa yang disampaikan guru.
Istilah ice breaking berasal dari dua kata yaitu ice adalah beku, breaker adalah pemecah kebekuan belajar. Jadi ice breaking yaitu kegiatan mencairkan suasana kelas yang sebelumnya kaku, monoton, membosankan menjadi bergairah, menyemangati siswa dan menyenangkan. Oleh karena itu, ice breaking dapat dipahami sebagai upaya untuk memecah atau mencairkan suasana kaku seperti es sehingga pergerakan dan relaksasi menjadi lebih nyaman. Hal ini untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan dapat diterima. Siswa akan lebih mudah menerima materi pelajaran jika suasananya bebas stres, santai, nyaman, dan bersahabat. Pengenalan Ice Breaking untuk meningkatkan minat belajar siswa dilakukan dengan cara bermain game, memanfaatkan inovasi, berupa bercerita lucu, menebak-nebak berhadiah.
Secara umum fungsi ice breaking adalah
1. Perkenalan
2. Menghilangkan rasa bosan peserta
3. Melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas luar ruangan
4. Waktu istirahat
5. Meningkatkan minat dan semangat peserta dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
6. Perkenalkan materi terlebih dahulu
7. Mengenal siswa
Ada beberapa bentuk ice breaking, yaitu
1. Beragam permainan
2. Lagu atau nyanyian yang diiringi gerakan tubuh
Dari dilakukannya kegiatan ini terlihat betapa antusiasnya para siswa dalam mengikuti petunjuk hingga menyelesaikan kegiatan ice breaking dengan penuh semangat. Siswa juga merespon dengan baik terhadap ice breaking, sehingga jika diterapkan pada pembelajaran di kelas maka pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan suasana belajar.
Kesimpulan
Dengan menggunakan ice breaking, pembelajaran di kelas menjadi lebih hangat dan menyenangkan sehingga meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Sebaiknya guru memasukkan kegiatan ice breaking dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Penulis : Shania Agnes Simanihuruk
-
there are no comments yet