Article Detail
Pemikiran Nussbaum dalam Mengatasi Kerentanan dalam Dunia Pendidikan dengan Menumbuhkan Nilai Compassion
Pandemi Covid tentunya membawa perubahan yang begitu besar bagi seluruh sektor, terutama di sektor pendidikan. Selama hampir 2 tahun semua orang dipaksa untuk berkegiatan di dalam rumah masing- masing, dan tentunya ini menimbulkan beberapa perubahan. Di bidang pendidikan, proses pembelajaran harus dilakukan secara dalam jaringan(daring). Kegiatan belajar mengajar secara daring ternyata menyisakan beberapa permasalahan yaitu terjadinya loss learning, kemunduran dalam interaksi sosial peserta didik, menurunnya nilai kesopanan dan etika serta semakin menonjolnya individualis dan egoistis. Kemerosotan dalam sikap sosial dan emosional tersebut tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata tetapi merupakan masalah yang harus segera dipecahkan bersama. Mengkaji pemikiran Nussbaum mengenai tragedi, sesuatu yang dapat menimpa setiap manusia menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang rentan. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari tragedi, yang harus dilakukan adalah menghargai dan menerima tragedi tersebut. Dalam hidup bersama dengan manusia lain dibutuhkan sikap compassion yaitu berbela rasa dengan ikut merasakan rasa sakit yang diderita orang lain. Cara untuk menumbuhkan nilai compassion adalah dengan imajinasi naratif yaitu membayangkan berada pada posisi orang lain sehingga ikut merasakan kerentanan yang dialami orang lain. Pemikiran Nussbaum dinilai relevan diterapkan saat ini untuk mengatasi masalah kerentanan dalam dunia pendidikan yaitu dengan menumbuhkan kembali nilai compassion.
Oleh : Nugraheni Sri Kumalasari
-
there are no comments yet