Article Detail

Pembelajaran Pancasila Dengan Metode Ilmiah/Saintifik dalam Mencari Jejak


Pendidikan saat ini tidak lagi berfokus pada teacher center akan tetapi diarahkan untuk student center. Artinya pembelajaran tidak hanya bertumpu pada satu arah dari guru ke anak, akan tetapi anak diharapkan menjadi penggerak utama dalam mencari proses pembelajaran, dengan begitu anak akan mengalami langsung proses pembelajaran tersebut. Lalu peran guru dimana? Guru berperan untuk memfasilitasi proses anak belajar. Maka dari itu pembelajaran dengan metode ceramah tidak lagi cocok untuk hal ini.

Pembelajaran metode saintifik merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan metode ini, anak dilatih untuk berproses dari mulai mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi(menalar) dan mengkomunikasikan. Dengan proses ini anak dilatih sejak dini berfikir secara runtut.   

Pembelajaran Pendidikan Pancasila merupakan salah satu rumpun mata pelajaran sosial dimana pembelajaran ini berbasis pada fenomena yang terjadi masyarakat. Dalam hal ini guru sering terjebak pada stigma bahwa pembelajaran dengan metode saintifik tidak mudah diterapkan dalam pembelajaran sosial. Oleh karena itu guru sering kali dalam penerapannya menyesuaikan materi yang disampaikan ke peserta didik. 

Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Akan tetapi dalam praktiknya di masyarakat banyak terjadi perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu penulis selaku guru pendidikan Pancasila mengajak peserta didik untuk melihat secara langsung di lingkungan sekolah perilaku apa saja yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila. 

Untuk melakukan proses pembelajaran ini, penulis menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan mengadopsi cara pramuka yaitu “mencari jejak”. Pembelajaran ini dilaksanakan pada peserta didik kelas 7 pada materi Penerapan Nilai-nilai Pancasila. 

Penerapan di kelas :

  1. Pada proses awal peserta didik diberi apersepsi mengenai penerapan nilai-nilai Pancasila. 

  2. Kemudian kelas dibagi ke dalam 11 kelompok yang akan diberi clue untuk tugas berikutnya. 

  3. Guru sudah menyiapkan 11 amplop yang berisi tugas yang akan dilakukan oleh siswa. Amplop ini sudah di sebarkan secara tersembunyi di area sekolah yang sudah ditentukan oleh guru.

  4. Peserta didik secara berkelompok mencari amplop yang sudah di siapkan oleh guru

  5. Di dalam amplop berisi tugas untuk mengamati warga sekolah yang tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Mengamati dan mengumpulkan informasi: setelah mendapatkan amplop masing-masing, peserta didik bersama kelompok melakukan pengamatan di lingkungan sekolah dengan subjek warga sekolah.

  1. Mengasosiasi dan bertanya : peserta didik kemudian memilih salah satu fokus yang hendak dibahas dalam kelompok berkaitan fenomena yang sudah ditemukan.

  1. Mengkomunikasikan : hasil pengamatan yang dilakukan oleh peserta didik kemudian dibuat laporan dan sebuah poster yang akan dipresentasikan di kelas.


Melalui pembelajaran ini, peserta didik dituntut secara runtut mengikuti prosedur secara ilmiah dari mengamati hingga mengkomunikasikan. Dengan begitu peserta didik diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lengkap mengenai materi yang diberikan oleh bapak ibu guru yang mengajar. Selain itu pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat mendorong peserta didik befikir secara teratur.  


Oleh : Ambrosius Agung Hermantoro, S.Pd.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment