Article Detail
Pemanfaatan Campuran Bakteri Lactobacillus dengan Limbah Rumah Tangga sebagai Penyubur dan Pembasmi Jamur pada Tanaman Gingseng Jawa
Pemanfaatan Campuran Bakteri Lactobacillus dengan Limbah Rumah Tangga sebagai Penyubur dan Pembasmi Jamur pada Tanaman Gingseng Jawa
Proposal Penelitian
Kezia Deo Gratia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan campuran limbah rumah tangga dengan bakteri asam laktat (lactobacillus) sebagai penyubur dan pembasmi jamur pada tanaman. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah-masalah yang sering terjadi pada tanaman seperti layu karena jamur.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan terhadap tanaman gingseng yang berada di dekat rumah peneliti di daerah Banten, Tangerang.
Tanaman gingseng jawa selain memerlukan air, cahaya matahari, dan pupuk juga perlu dilindungi dari hama seperti jamur.
Pada umumnya, jamur dibasmi menggunakan fungisida. Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk memanfaatkan campuran bakteri asam laktat dan limbah rumah tangga sebagai penyubur dan pembasmi jamur pada tanaman.
Bakteri asam laktat adalah probiotik yang menghasilkan bakteriosin yang mampu mematikan dan menghambat pertumbuhan sel bakteri patogen. Bakteri asam laktat memiliki beragam manfaat bagi tanaman.
Limbah rumah tangga yang digunakan adalah kulit bawang putih dan cangkang telur. Kulit bawang putih mengandung vitamin dan anti oksidan yang baik untuk tanaman dan cangkang telur juga mengandung kalsium dalam persentase yang cukup tinggi sehingga baik untuk tanaman.
Kata Kunci: Lactobacillus, limbah rumah tangga, tanaman gingseng, jamur
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tanaman gingseng jawa dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbunga sekaligus sebagai tanaman obat. Agar dapat memberikan manfaat tersebut maka tanaman harus terbebas dari pengganggu pertumbuhan tanaman tersebut, salah satunya adalah jamur. Jamur adalah salah satu contoh parasit yang menyerang tanaman. Jamur menyerap zat-zat bernutrisi dari tanaman yang ditempelinya. Jamur dapat menyebabkan hasil panen menurun dan bahkan gagal panen bagi petani. Selain itu, jamur juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, mendatangkan penyakit pada tanaman, menyebabkan tanaman layu, dan bahkan menyebabkan tanaman gingseng jawa mati.
Berdasarkan masalah tersebut, saya mengajukan gagasan pemanfaatan campuran bakteri lactobacillus dengan limbah rumah tangga sebagai penyubur dan pembasmi jamur pada tanaman gingseng jawa. Limbah rumah tangga yang saya gunakan adalah kulit bawang putih dan cangkang telur. Selain itu, bakteri lactobacillus yang saya gunakan ini juga merupakan hasil buatan sendiri menggunakan air beras.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tentang pemanfaatan campuran bakteri lactobacillus dengan limbah rumah tangga tersebut, dapat dirumuskan masalah masalah berikut dalam bentuk pertanyaan yaitu
Mengapa campuran tersebut bisa berguna bagi tanaman gingseng jawa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu:
Mendeskripsikan manfaat campuran bakteri lactobacillus dengan limbah rumah tangga bagi tanaman gingseng jawa.
Menjelaskan mengapa campuran tersebut berguna bagi tanaman gingseng jawa.
Menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan campuran tersebut pada tanaman gingseng jawa.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu:
Memanfaatkan limbah rumah tangga untuk menyuburkan dan membasmi jamur pada tanaman gingseng jawa dengan cara dicampur dengan bakteri lactobacillus.
Membuat inovasi mengenai pemanfaatan campuran bakteri lactobacillus dengan limbah rumah tangga sebagai penyubur dan pembasmi jamur pada tanaman gingseng jawa.
Bab II
Landasan Teori
2.1 Tanaman Gingseng Jawa
Talinum paniculatum/gingseng jawa adalah spesies tanaman berbunga dari genus Talinum. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbunga dan juga digunakan sebagai tanaman obat penambah stamina. Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, tanaman gingseng perlu dirawat dengan cara disirami, diberi pupuk, dan dilindungi dari parasit, contohnya jamur.
2.2 Unsur Hara
Unsur hara adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh makhluk hidup, baik hewan ataupun tumbuhan dalam pembentukan jaringan tubuh, pertumbuhan, serta aktivitas makhluk hidup lainnya. Tanaman memerlukan banyak unsur hara supaya bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman tergolong dalam 3 bagian besar yaitu:
CHO
CHO adalah Carbon, Hydrogen, dan Oxygen. Ketiga unsur tersebut adalah unsur yang tersedia melimpah di alam, dan merupakan akronim mnemonik untuk empat elemen paling umum dalam organisme hidup. Unsur ini bisa didapatkan dari udara.
Unsur hara makro
Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar. Unsur hara makro yaitu Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), Sulfur/belerang (S), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg).
Unsur hara mikro
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil. Unsur hara mikro yaitu Klorin (Cl), Zat besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Boron (B), dan Molibdenum (Mo).
2.3 Jamur
Jamur adalah organisme eukariot yang bersifat heterotrof dan hidup sebagai parasit. Jamur dapat menyebabkan kerugian pada tanaman yaitu menjadi sumber penyakit dan menyebabkan tanaman layu. Pada umumnya jamur dihilangkan dengan cara memberikan obat anti-jamur pada tanah atau menyemprotkan fungisida pada tanaman.
Fungisida adalah pestisida (pembasmi hama) yang secara spesifik membunuh atau menghambat jamur penyebab penyakit. Fungisida selektif membunuh jamur tertentu namun tidak menyakiti jamur lainnya.
2.4 Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga, disebut juga limbah domestik, adalah limbah dari sisa buangan kegiatan di rumah tangga. Berdasarkan wujudnya, limbah domestik dibedakan menjadi 2 jenis yaitu cair dan padat.
Limbah domestik cair merupakan hasil buangan rumah tangga yang berwujud cair, contohnya air deterjen sisa cucian, air beras, sabun, dan air tinja. Sedangkan, limbah domestik padat merupakan hasil buangan rumah tangga yang berwujud padat, contohnya pakaian bekas, botol bekas, kulit buah/sayuran, dan sisa makanan.
Limbah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kulit bawang putih dan cangkang telur. Kulit bawang putih memiliki sumber nutrisi seperti vitamin A, C, dan E serta mengandung antioksidan. Karena manfaat-manfaat yang dikandungnya, kulit bawang putih banyak dimanfaatkan sebelumnya untuk pupuk tanaman.
Cangkang telur mengandung Kalsium Karbonat dengan persentase 95%, Fosfor dengan persentase 3%, dan Magnesium, Kalium, Seng, Natrium, Mangan, Besi, dan Tembaga dengan persentase 3%.
2.5 Bakteri Lactobacillus
Bakteri lactobacillus (asam laktat) adalah probiotik yang menghasilkan bakteriosin yang mampu mematikan dan menghambat pertumbuhan sel bakteri patogen. Bakteri ini juga merupakan salah satu mikroorganisme terpenting dalam dunia pertanian.
Dalam penelitian ini, bakteri lactobacillus yang digunakan merupakan hasil olahan sendiri dari campuran air beras dengan susu. Serum lactobacillus dibuat berdasarkan prosedur yang sudah ada dan dibagikan di media sosial.
Manfaat serum bakteri lactobacillus ini bagi tumbuhan yaitu sebagai pertolongan pada lahan yang tidak sehat, rusak, ataupun mengalami disfungsi biologi; penjaga dari serangan patogen; memperbaiki imunitas tumbuhan; dan sebagai pengurai bahan organik membantu penyerapan nutrisi yang maksimal. Bakteri ini juga bisa hidup secara aerob maupun anaerob.
BAB III
Metode Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari bulan Oktober mendatang. Dikarenakan pandemi virus covid-19 yang mengharuskan menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas, saya sebagai peneliti akan melakukan penelitian ini di kawasan sekitar rumah saya di Kota Tangerang, Banten.
3.2 Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus untuk memaparkan mengenai alasan-alasan mengapa campuran tersebut dapat berguna bagi tanaman serta cara memanfaatkan campuran tersebut pada tanaman.
3.3 Sumber Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder dari penelitian-penelitian sebelumnya dan juga artikel-artikel terkait.
3.4 Ruang Lingkup Penelitian dan Metodologi Penelitian
Adapun untuk ruang lingkup penelitian dan metodologi penelitian yang akan dipergunakan sebagai berikut:
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini yaitu:
Tanaman yang menjadi bahan uji coba yaitu tanaman gingseng jawa.
Bahan yang digunakan merupakan limbah rumah tangga dengan tambahan bakteri asam laktat (lactobacillus).
Metodologi Penelitian
Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Ekstraksi kulit bawang putih.
Pencampuran bakteri asam laktat dengan limbah rumah tangga.
Percobaan menerapkan campuran tersebut pada tanaman gingseng jawa.
KESIMPULAN
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, ditemukan suatu formula yang dapat menjadi solusi untuk masalah-masalah yang terjadi pada tanaman khususnya munculnya jamur pada tanaman.
Diharapkan peneliti dapat menerapkan nilai Cc5 (Compassion, Celebration, Competence, Conviction, Creativity, Community) yaitu Competence dan Creativity selama melakukan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian gingseng jawa: https://id.wikipedia.org/wiki/Kolesom_jawa
Pengertian unsur hara: https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-tanaman.html
Pengertian jamur: https://ardra.biz/cara-berkembang-biak-jamur-fungi/
Pengertian fungisida: https://id.wikipedia.org/wiki/Fungisida
Pengertian limbah rumah tangga: https://hot.liputan6.com/read/4514498/limbah-domestik-adalah-limbah-dari-rumah-tangga-pahami-jenis-dan-dampaknya
Kandungan dalam kulit bawang putih: https://bolastylo.bolasport.com/read/172199989/jarang-diketahui-khasiat-luar-biasa-air-rendaman-kulit-bawang-putih?page=all
Kandungan dalam cangkang telur: https://youtu.be/-pkv7Txgyuo
Pengertian dan manfaat bakteri lactobacillus: https://youtu.be/ewV8I-JBsPE
-
there are no comments yet