Article Detail

Membangun Pendidik yang Unggul Melalui Kecerdasan Emosional

Membangun Pendidik yang Unggul Melalui Kecerdasan Emosional

Sebagai seorang guru ataupun pendidik yang profesional dalam mendidik dan mendampingi siswa-siswi sekaligus guru juga merupakan role model yang menjadi panutan. Seorang guru yang dikatakan memiliki kecerdasan emosional yang baik jika mampu mengendalikan diri. Dalam keadaan emosi yang terkendali akan memudahkan guru pintar memunculkan motivasi untuk membangun keadaan emosional yang stabil. Keadaan emosi yang stabil memudahkan guru pintar untuk terus belajar serta mengembangkan kemampuan diri. Kecerdasan emosional dalam diri pengajar juga sangat berpengaruh terhadap salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional. 

Pentingnya kecerdasan emosional adalah untuk memberikan pemahaman diri sendiri dan orang lain secara efektif, berhubungan baik dengan orang lain, beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar lebih mudah beradaptasi dan menghadapi tantangan yang selalu berubah-ubah. Peran guru BK sangatlah penting dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak sangat besar. Oleh karena itu, semua guru diharapkan sudah memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga dapat membantu siswa mengasah kecerdasan emosionalnya. 

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menyadari emosi dirinya, mengenali, memahami, mengelola emosi, serta memanfaatkan emosi untuk mencapai prestasi berempati serta membangun hubungan dengan orang lain. Seorang guru memiliki kecerdasan emosional yang baik berarti sudah mampu merasakan emosi yang dialami, mampu mengatur emosi, mampu mencapai prestasi melalui kecerdasan emosional yang baik, serta mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain melalui kecerdasan emosional.

Terdapat 6 emosi dasar yang ada pada diri manusia yaitu cinta, takut, marah, senang, sedih, dan marah. Adapun strategi yang dilakukan seorang pendidik atau guru dalam mengelola emosi yang sehat adalah.

  1. Berpikir positif dan dapat menemukan hikmah dan berpikir pembelajaran yang terbaik yang dihadapi dalam kehidupan ini

  2. Sehat secara mental, rohani baik jasmani yaitu dapat memaafkan, mengiklaskan, dan melepaskan semua beban kehidupan yang ada.

  3. Fokuslah pada apa yang bisa kita kontrol, bukan apa yang tidak bisa kita kontrol. Contohnya, bagaimana respon kita menghadapi diri kita dan siswa-siswi.

  4. Belajar dari kegagalan yaitu melihat kembali kesalahan yang pernah kita buat, kemudian belajar dari kesalahan yang pernah kita buat.

  5. Empati dengan perasaan orang lain


Dengan guru melakukan strategi untuk mengelola emosi yang sehat, serta situasi hati yang senang ketika mengajar siswa-siswi akan membuat proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar, dan materi yang diberikan oleh Bapak Ibu guru tersampaikan dengan baik kepada siswa-siswi.


Kesimpulan

Seorang guru yang memiliki kecerdasan emosional yang baik dan sehat dalam mengajar di kelas, akan membuat suasana kelas lebih nyaman, hangat, dan menyenangkan. Sehingga, siswa-siswi semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus cerdas dalam mengelola emosi ketika belajar mengajar.

Penulis: Santa Devi Permatasari Sagala, S. Pd


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment