Article Detail

Lindungi Ozon, Selamatkan Bumi

Jika banyak orang bertanya, apakah penting peran Ozon bagi mahkluk hidup di bumi ini? Jika iya, apakah manfaat Ozon bagi kelangsungan hidup? Jawabannya adalah, ya, Ozon sangat berperan penting dalam kehidupan mahkluk hidup. Bahkan, beberapa ahli mengatakan bahwa Ozon merupakan garda terdepan bagi bumi kita. Bagaimanapun juga Ozon memiliki peran utama sebagai penyerap dan juga pelindung bumi dari serangan sinar Ultra Violet yang berbahaya bagi mahkluk hidup.

Untuk itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 16 September sebagai Hari Ozon Internasional. Peringatan ini juga bertujuan agar masyarakat dunia tidak pernah lupa untuk selalu melindungi lapisan Ozon. Sering kali juga kita mendengar bahwa Ozon kita ini hampir rusak karena ulah kita yang tidak bisa menjaganya dengan baik. Tetapi, ada kabar baik dan secercah harapan juga untuk kita. Salah satu narasumber mengatakan bahwa karena adanya pandemi ini, lapisan Ozon kita sudah mulai membaik. Sebagai peringatn Hari Ozon Internasional, pada tanggal 16 September 2021, SMP Tarakanita mengadakan sebuah Webinar Nasional yang mengundang kurang lebih 390 siswa/siswi Tarakanita se-Indonesia. Selain itu, dalam webinar ini tentunya juga Tarakanita mengundang 3 narasumber yang akan menjelaskan lebih dalam tentang peran penting Ozon bagi mahkluk hidup. Yuk, kita simak!


Penjelasan dari setiap narasumber

Narasumber yang pertama ada Clara Gantari Widyakusuma yang berasal dari SMP Tarakanita Magelang, Jawa Tengah. Dalam webinar, Clara menjelaskan tentang bagaimana kita mendaur ulang sampah an-organik (tidak bisa terurai) menjadi sesuatu yang berguna. “Jika kita dapat memanfaatkan sampah an-organik, maka manfaat itu juga akan datang ke kita. Oh iya, teman-teman tahu? Barang bekas yang ada di sekitar kita, juga bukan sepenuhnya barang bekas, loh. Banyak sekali barang-barang bekas yang ternyata bermanfaat buat kita. Jadikan pandemi ini sebagai ajang untuk berkreasi”, jelasnya singkat. Dalam penjelasannya tersebut, Clara juga menampilkan video tentang masker bekas yang kemudian ia kreasikan menjadi vas bunga. Wah, sungguh kreatif, ya.

Nah, di narasumber yang kedua ini juga tidak kalah menarik. Egy Syaputra dari SMP Santo Yosef Tarakanita, Lahat yang mengambil tema tentang “Eco Enzym dan Kompos Organik”. Ada yang tahu, apa itu Eco Enzym? Eco Enzym merupakan sebuah cairan serba guna yang berasal dari fermentasi buah/sayuran/air. Jika cairan ini dibuat, pastinya ada tujuannya. Tujuan dari pembuatan Eco Enzym ini sebagai langkah kita untuk mengurangi beban bumi, dan untuk manfaatnya adalah cairan ini mampu melawan parasit. Terakhir, Egy juga mengingatkan kita untuk selalu merawat bumi, karena bumi merupakan rumah kita bersama.


Sekarang kita akan beralih ke narasumber terakhir. Narasumber terkahir ini berasal dari SMP Tarakanita Gading Serpong, Tangerang. Felicitas Donadei Kanta, yang mengambil tema tentang “Hemat Energi, Selamatkan Bumi”. Energi memang merupakan kebutuhan utama manusia, tapi bukan berarti kita bisa menggunakan energi dengan semaunya. Cita menjelaskan tentang bagaimana kita harus menghemat energi, karena energi juga merupakan salah satu penyebab rusaknya lapisan Ozon. Bisa dibayangkan tidak, jika setiap tahun permintaan energi semakin meningkat, bagaimana dengan lapisan Ozon yang terkena pengaruhnya? “Salah satu contoh untuk menghemat energi, kita bisa mengeringkan pakaian di bawah sinar matahari, jadi tidak perlu memakai mesin cuci”, katanya. Oh iya, disini Cita juga menjelaskan tentang carpooling, salah satu cara untuk mengurangi polusi udara. “Kita bisa mulai melakukan carpooling. Carpooling itu adalah angkutan yang dapat kita pakai bersama (mobil, kereta, bus, dll…) untuk mengurangi polusi udara. Jangan salah, polusi udara juga bisa merusak lapisan Ozon”, katanya secara jelas.


Selesai sudah penjelasan dari 3 narasumber yang hebat. Tapi, sebenarnya tidak selesai disitu saja. Di akhir webinar, kami kedatangan bintang tamu spesial, Kak Sukmayadi Adi yang merupakan Co Founder Imah Sayur. Kak Adi ini salah satu orang pencinta tumbuhan. Ia bercerita sedikit tentang bagaimana ia berkebun di sekitar rumahnya. Kak Adi juga mengatakan kepada kami bahwa mungkin kami tidak memiliki kemampuan khusus untuk menciptakan atau membuat barang-barang/sesuatu seperti yang sudah dijelaskan oleh 3 narasumber di atas, tetapi dengan niat dan kemauan kita pasti bisa. Terima kasih Kak Adi untuk motivasinya.

Nah, teman-teman, kita sebagai generasi muda juga jangan mau kalah dengan mereka yang lebih dewasa dari kita. Kalau mereka saja niat dan mau, seharusnya kita juga lebih memiliki niat dan kemauan yang lebih. Yuk, mulai sekarang bersama-sama kita saling memulai dan mengingatkan untuk selalu menjaga dan melindungi lapisan Ozon kita. Karena bumi kita ini juga akan menjadi tempat untuk kehidupan anak dan cucu-cucu kita nantinya. Lindungi Ozon, selamatkan Bumi. Selamat Hari Ozon.

Penulis Elizabeth Jovanna Putri Wibisono

Edited by AP
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment