Article Detail

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR PANDANGAN ABRAHAM MASLOW & CARL ROSGERS

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR PANDANGAN 

ABRAHAM MASLOW & CARL ROSGERS

Rendahnya minat baca bagi kaum remaja mempengaruhi tingkat belajar. Hal ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan, membaca sejak dini tidak dianggap penting, generasi serba instan, dipengaruhi teknologi, buku yang tersedia kurang menarik, hingga tidak adanya kesadaran dalam diri akan membaca. Dalam konsep hal belajar yang diperlukan bukan hanya menghafal atau mengingat, melainkan belajar juga memerlukan kemampuan membaca dan menulis.  Realita yang terjadi adalah masih banyak remaja yang menganggap remeh untuk terus membaca dan menulis untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas diri.

Pandangan Abraham Maslow dalam hal belajar adalah sebuah teori yang memanusiakan manusia, dimana seseorang individu dalam hal ini remaja dapat menggali kemampuannya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungannya. Berdasarkan teori Abraham Maslow teori humanisme ini lebih mengedepankan motivasi untuk mengembangkan potensi remaja secara penuh. Menurut Carl Rogers teori Humanisme membahas tentang belajar dan pembelajaran. Sebagian besar tindakan manusia berupaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bersifat hierarkis (tingkatan) yaitu fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Pada proses pembelajaran ini guru merupakan fasilitator utama untuk membangun suasana kelas menjadi lebih efektif dan memotivasi remaja meningkatkan kemampuan minat membaca dan menulis. 

Kebutuhan aktualisasi diri juga berperan dalam teori humanisme, dan jika dikaitkan dengan dunia pendidikan dapat dijelaskan bahwa keinginan untuk memenuhi potensi yang kita miliki hingga mencapai tahap yang lebih tinggi. Kita sudah ditakdirkan untuk berkembang dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kepribadian yang kita miliki, dan ternyata lingkungan belajar juga dapat mempengaruhi aktualisasi diri kita. 

Adapun pengalaman belajar dalam bentuk penghargaan diri adalah guru memberikan reward kepada remaja/peserta didik yang telah berhasil meningkatkan kemampuan minat membaca dan menulis, agar remaja/peserta didik tersebut semakin semangat dan termotivasi dalam pembelajaran. Kemudian, pengalaman belajar dalam bentuk sosial adalah remaja memilih teman sebaya positif yang mampu mendorong diri mereka dan kesadaran dalam diri akan pentingnya meningkatkan minat membaca untuk kesuksesan dalam hal belajar. 

(Santa Devi Permatasari Sagala)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment