Article Detail
Harmoni Dimensi: Kesebangunan sebagai Jembatan Integrasi Matematika, Nilai Agama, dan Ekspresi Seni Budaya
Kegiatan kolaborasi mata pelajaran matematika, agama, dan seni budaya dengan evidence produknya adalah mozaik. Kegiatan ini mengangkat dimensi profil lulusan berdasarkan kurikulum mendalam / deep learning adalah keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penalaran kritis, kreatifitas, kolaborasi, dan komunikasi. Untuk mencapai tujuan profil lulusan tersebut metode pembelajaran yang digunakan adalah Project based learning. Sedangkan bentuk kegiatan sebagai mediasi kolaborasi integrasi matematika, agama, dan seni budaya adalah kegiatan menaksir tinggi pohon menggunakan konsep kesebangunan.
Menaksir tinggi sebuah objek atau benda penting untuk diketahui sebagai alat bantu dalam penjelajahan. Menaksir tinggi tidak semata-mata melatih kemampuan menghitung dan memperkirakan, namun hasil penaksiran tinggi obyek bisa digunakan untuk membantu mengenali lingkungan sekaligus memperkaya dan mempermudah dalam melakukan kegiatan di alam bebas. Gambaran kegiatan yang harus dilakukan peserta didik sebagai berikut:
Peserta didik menaksir tinggi pohon yang ada di sekitar sekolah dengan mengukur jarak pohon terhadap tongkat, jarak tongkat ke pengintai setelah yakin pengintai mengamati puncak pohon dan puncak tongkat segaris. Dengan konsep kesebangunan membandingkan antara jarak tongkat terhadap pengintai dibanding jarak pohon terhadap pengintai sama dengan tinggi tongkat dibanding tinggi pohon maka akan diperoleh hasil taksiran tinggi pohon. Pada kegiatan ini peserta didik dapat mengembangkan penalaran kritis dan komunikasi.
Laporan kegiatan tersebut dibuat dalam bentuk mozaik sketsa hasil pengukuran dengan menggunakan bahan biji-bijian, ranting kering maupun daun kering. Peserta didik dapat mengekspresikan karya seninya untuk melatih keterampilan dan kreativitasnya.
Selama berkegiatan di lingkungan sekolah peserta didik dapat semakin menyadari anugerah Tuhan akan karya ciptaan alam dan menumbuhkan rasa semakin mencintai alam sekitar dengan merawat alam. Rasa ini sebagai bentuk mewujudkan profil kelulusan, yaitu keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penyadaran ini ditulis peserta didik dalam bentuk refleksi.
Pada kegiatan ini, peserta didik memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan, lebih memahami, bermakna sehingga pembelajarannya sesuai prinsip kurikulum mendalam yaitu, berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan.
By: Tya, Tari, Risa, Renita
-
there are no comments yet