Article Detail

Baterai Belimbing Wuluh Ramah Lingkungan

Proposal Penelitian : Baterai Belimbing Wuluh Ramah Lingkungan

Penulis :   Isaura Tashi Christanto 

Pembimbing : Maria Febriyanti, S.Pd

Abstrak

Baterai belimbing wuluh adalah baterai organik yang terbuat dari belimbing wuluh itu sendiri. Baterai konvensional yang sudah dikenal di pasaran akan membuat pencemaran lingkungan karena elemen kering baterai yang berbahaya. Penelitian ini dilakukan agar belimbing wuluh atau belimbing sayur bisa dimanfaatkan dengan baik dan bisa membantu mencegah pencemaran lingkungan. Bahan yang diperlukan banyak dijumpai , proses pembuatannya pun sangat mudah. Baterai yang dihasilkan pada penelitian ini dapat menghidupkan benda elektronik yang dihidupkan dengan batu baterai. Pembuatan baterai ramah lingkungan ini cukup mudah dan bisa tahan lama jika benda elektronik yang akan dihidupkan memiliki tegangan yang kecil.

Kata kunci : Baterai, Pencemaran Lingkungan, Listrik dan Belimbing Wuluh



BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Limbah baterai konvensional yang dapat ditemui dipasaran merupakan termasuk kedalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Jika didiamkan dan bertambah banyak, maka akan mencemari lingkungan sekitar kita. Selain mencemari lingkungan sekitar, racun dari limbah baterai ini dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti kerusakan syaraf dan lemah otot hingga kematian. Hal ini didukung oleh beberapa peneliti yang melakukan riset tentang batu baterai. Sayangnya, limbah baterai yang ada di Indonesia belum mendapatkan perhatian khusus. Padahal limbah baterai yang termasuk limbah B3 lebih berbahaya dibandingkan dengan limbah – limbah yang dapat ditemui di pasar. Jika terus menerus tidak mendapatkan penanganan khusus dan terus disepelekan, maka akan membuat tumpukan limbah batu baterai dan menyebabkan pencemaran udara. Hal ini disebabkan zat-zat yang menyusun elemen kering baterai mengandung berbagai elemen kimia berbahaya yang berbentuk bubuk.

Pada saat ini mulai banyak ilmuwan yang mencoba mengembangkan baterai dengan bahan organik. Hal ini disebabkan karena beberapa bahan-bahan organik seperti jeruk nipis, belimbing wuluh, dan apel mengandung zat elektrolit. Dengan adanya zat elektrolit maka bahan-bahan organik tersebut bisa menggantikan zat-zat kimia berbahaya yang terdapat pada elemen kering baterai. Jika elemen kering pada baterai diganti dengan zat organik maka jika sampah baterai ini tidak mendapat penanganan khusus, baterai akan meminimalisir pencemaran lingkungan karena bahan-bahan organik yang berperan sebagai elemen kering akan membusuk dengan sendirinya.Walaupun sudah banyak ilmuwan yang melakukan percobaan pembuatan baterai dengan bahan-bahan organik. Namun, pemanfaatan belimbing wuluh masih sangat sedikit, sehingga banyak tanaman belimbing wuluh yang busuk. Padahal, belimbing wuluh merupakan tanaman yang banyak ditanam di Indonesia. Selain itu belimbing wuluh juga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti elemen kering baterai seperti yang sudah disebutkan.

B.Tujuan Penelitian

1.Penelitian ini bertujuan agar pembaca lebih mengenal akan bahaya limbah baterai.

2.Pemanfaatan belimbing wuluh sebagai bahan isi ulang baterai.

C. Rumusan Masalah

1.Bagaimana limbah baterai dapat diubah menjadi limbah yang tidak berbahaya ?

2.Bagaimana belimbing wuluh dapat menghasilkan listrik dan digunakan sebagai bahan isi ulang baterai

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dasar Teori

1. Baterai

Baterai adalah sumber tegangan listrik yang memiliki arus tegangan DC. Cara kerja alat ini bisa mengubah zat – zat kimia yang ada pada elemen kering menjadi elemen listrik. Baterai sendiri bisa menghidupkan berbagai benda elektronik yang memiliki ukuran kecil sehingga bisa dibawa. Jenis-jenis baterai sekali pakai adalah baterai zinc-carbon, baterai alkaline, baterai silver oxide, dan baterai lithium. Berikut bahan-bahan yang terkandung pada baterai :

Elemen kering

Elemen kering adalah suatu alat yang menghasilkan energi listrik dari zat-zat kimia, contohnya adalah baterai. Bagian elemen kering yang terdapat pada baterai adalah:

a.Batang Karbon

Batang Karbon adalah anode atau kutub postif yang terdapat pada baterai

b.Seng

Fungsi seng pada baterai adalah katode atau kutub negatif

c.Mangan dioksida

Mangan dioksida pada baterai berfungsi sebagai depolarisator

d.Amonium Clorida

Amonium Clorida berfungsi sebagai pasta elektrolit pada baterai

2. Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh atau belimbing sayur merupakan tumbuhan yang masuk kedalam famili tumbuhan Oxalidaceae. Belimbing wuluh memiliki ciri-ciri buah berwarna hijau dan memiliki ukuran yang kecil. Pohon belimbing wuluh sendiri berbatang tegak dan daunnya majemuk. Belimbing wuluh berasal dari kepulauan maluku dan tersebar luas di wilayah Indonesia. Rasa dari buah belimbing wuluh asam dan cocok diolah menjadi campuran masakan. Belimbing wuluh merupakan buah yang mengandung zat elektrolit. Hal ini menyebabkan belimbing wuluh bisa menghasilkan energi listrik jika dijadikan sebagai pengganti elemen kering baterai.

3. Zat Elektrolit

Zat elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kebentuk ion-ion dan bisa menjadi konduktor listrik. Zat elektrolit bisa ditemukan pada bahan-bahan yang mengandung asam seperti belimbing wuluh atau bisa ditemukan pada garam. Dengan adanya zat elektrolit, maka beberapa makanan dengan rasa yang asam seperti belimbing wuluh, jeruk, dan kulit nanas bisa menghasilkan listrik jika dipicu.

4. Listrik

Listrik adalah kondisi dari partikel sub-atomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya diantaranya. Listrik merupakan energi yang sangat berguna karena bisa diubah kebentuk energi yang lain, seperti energi cahaya atau panas. Karena merupakan salah satu energi yang serbaguna, maka energi listrik merupakan salah satu energi yang penting bagi kehidupan sehari-hari.

5. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah keadaan dimana unsur yang ada pada lingkungan terpapar oleh zat-zat yang berbahaya sehingga menyebabkan keadaanya berubah. Pencemaran lingkungan ini tidak hanya merusak lingkungan saja tetapi sangat berbahaya bagi mahluk hidup. Jika mahluk hidup mengkonsumsi atau menghirup hasil alam yang sudah tercemar lingkungan, maka mahluk hidup tersebut bisa sakit atau kehilangan nyawanya.  Zat-zat yang mencemari lingkungan biasanya berasal dari limbah pabrik atau limbah berbahaya yang tidak diolah dengan baik.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbasis eksperimen. Metode yang dipilih pun berdasarkan aturan dalam eksperimen. Maka, berikut alur eksperimen yang dilakukan oleh peneliti.

  1. Alat dan Bahan

  1. Baterai bekas

  2. Belimbing wuluh ukuran sedang ( 2 buah)

  3. Tang

  4. Cutter

  5. Pisau

  6. Saringan

  7. Tusuk sate

  8. Koran

  9. Tisu

  10. Sendok

B. Langkah Penelitian

i. Bahan Isian Baterai (Belimbing Wuluh)

  1. Pertama-tama potong belimbing wuluh menjadi 2 bagian

  2. Cincang belimbing wuluh hingga sangat halus

  3. Saring airnya menggunakan saringan hingga kandungan airnya menjadi sedikit

  4. Pindahkan larutan kesebuah tempat yang kering

  5. Bahan isian sudah jadi

ii.Desain baterai

Desain baterai pada penelitian ini dirangkai sebagai berikut :

1.Logam dan zat berbahaya diganti dengan belimbing wuluh.

2.Karbon pada baterai dibiarkan karena perannya sebagai anode, sehingga dengan adanya batang karbon baterai bisa bekerja.

iii. Langkah-Langkah Membuat Baterai

  1. Siapkan alat dan bahan

  2. Kuliti bagian baterai yang terdapat merknya dengan cutter

  3. Cabut tutup baterai dan batang karbon dengan tang

  4. Keluarkan isi baterai dengan tusuk sate lalu dicuci hingga bersih

  5. Masukan larutan belimbing wuluh kedalam baterai dengan sendok

  6. Tekan-tekan larutan belimbing wuluh pada baterai hingga menyisakan tempat ditengah untuk batang karbon

  7. Pasangkan kembali tutup dan batang karbon

  8. Keringkan baterai dengan lap

  9. Baterai siap dipakai


BAB IV

Kesimpulan

Pembuatan baterai yang ramah lingkungan, merupakan impian bagi pribadi peneliti sendiri dan mungkin bagi beberapa orang yang cinta akan lingkungan. Penelitian ini juga nantinya bisa membangkitkan perekonomian para petani belimbing wuluh jika nantinya sudah banyak orang atau bahkan ada perusahaan yang mau mengembangkan penelitian ini menjadi lebih sempurna. Peenelitian ini pun sangat cocok untuk kami para peserta didik SMP Tarakanita Gading Serpong yang setia dengan penerapan karakter ketarakanitaan, khususnya pada penerapan KPKC dan juga ugahari.


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment