Article Detail
Tiga hari untuk masa depan Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS Alphabet
Pagi itu terlihat ada sebuah pemandangan berbeda di hall SMP Tarakanita Gading Serpong. Disana terlihat beberapa orang sedang sibuk dengan berbagai kegiatan mereka masing masing, mulai dari menyiapkan tas masing masing, hingga memindahkan beberapa barang dari ruang OSIS ke dalam dua buah mobil yang sudah terparkir di dekat pintu hall depan SMP. Mereka adalah para pembina LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Mereka sedang bersiap siap untuk segera berangkat ke sebuah tempat bernama Lembur Pancawati yang terletak di Ciawi. Mereka terdiri dari seluruh pengurus OSIS kelas 9 dan beberapa bapak ibu guru dari SMP Tarakanita.
Seperti yang kita ketahui bersama, LDK adalah sebuah latihan dasar kepemimpinan yang ditujukan untuk melatih para calon pengurus OSIS baru agar dapat menjadi pemimpin yang berkualitas dan dapat menjadi teladan bagi siswa siswi lainnya di sekolah. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya sekitar awal bulan November. Pada tahun ini, kegiatan yang satu ini dimulai dari tanggal 7 November sampai 9 November.
Sejak pagi tadi, sebagian dari Pembina LDK telah mulai bergegas menuju lembur pancawati. Mereka semua berangkat sejak pagi hari dengan tujuan agar sesampainya di tempat tujuan, para Pembina LDK dapat segera mempersiapkan segala sesuatunya sebelum para pengurus OSIS baru sampai. Namun dalam perjalanan, mobil yang mereka kendarai trpaksa harus berhenti beberapa saat karena dalam perjalanannya mengalami sedikit kemacetan karena adanya kerusakan pada jembatan sehingga ada jembatan yang putus. Meskipun begitu, hal ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk meneruskan perjalanan.
Sesampainya disana, para pembina LDK pun segera menyiapkan semua yang dibutuhkan dalam proses kegiatan 2 hari ke depan. Selagi mereka bersiap siap, sebagian pembina LDK masih berada di sekolah bersama para calon pengurus OSIS untuk menunggu kedatangan truk yang akan mereka tumpangi. Truk yang akan mereka tumpangi mengalami keterlambatan beberapa jam dikarenakan beberapa hal. Oleh karena itu beberapa rangkaian kegiatan yang harusnya diadakan di lokasi LDK (Ciawi) terpaksa dilakukan di sekolah untuk dapat menghemat waktu sebelum akhirnya, truk itu sampai ke sekolah.
Sebelum mereka berangkat, Ibu Tari selaku kepala sekolah memberikan mereka sepatah dua patah kata untuk melepas mereka. Dalam pesannya, Ibu Tari menyampaikan harapannya untuk para generasi penerus OSIS selanjunya. Setelah itu, barulah mereka semua bergegas menuju ke dalam sebuah truk militer untuk memulai perjalanannya menuju tempat LDK.
Sesampainya disana, mereka semua segera berkumpul di aula untuk meletakan barang barang. Beberapa saat kemudian mereka mendengar suara teriakan yang merupakan panggilan bagi mereka. Mereka segera berlari menuju ke asal suara. Setelah itu, mereka diminta untuk menyuarakan yel yel mereka.
Tak lama kemudian, mereka pun segera menuju ke lapangan di belakang tempat penginapan. Disana, para pembina LDK sudah mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sehingga saat para peserta LDK siap, mereka dapat langsung memulai permainan permainan tersebut seperti contohnya, permainan merangkak. Permainan ini membutuhkan kerjasama team yang sangat baik karena tanpa komunikasi dan kerjasama, permainan ini akan sangat sulit untuk dilakukan, selain itu ada juga permainan lainnya seperti permainan lempar sandal.
Setelah lelah beraktifitas seharian, mereka semua diarahkan menuju ruang makan untuk segera makan malam. Ada yang berbeda dari biasanya pada makan malam kali ini. Kali ini, setiap orang diminta untuk segera mengambil makanan untuk dirinya sendiri, akan tetapi, setelah berdoa, tiba tiba ada satu “peraturan” baru yang dibuat oleh para pembina LDK, yaitu mereka harus menukarkan piring yang berisi makanan yang mereka ambil dengan teman yang ada di seberangnya. Tujuannya adalah agar dapat mengenal sesama dengan lebih baik dan membiasakan untuk tidak membuang buang makanan dengan mengambil makanan terlalu banyak.
Rasa lapar pun telah terbayarkan dengan makan malam tadi, akan tetapi, para peserta LDK harus segera mempersiapkan diri untuk melanjutkan aktifitas seperti pelajaran tentang public speaking. Barulah setelah itu, mereka diperbolehkan untuk masuk ke kamar masing masing untuk tidur.
Namun ada sesuatu yang tidak diduga oleh para peserta LDK. Pada sekitar pukul 1.30, para peserta kembali dibangunkan oleh para pembina LDK untuk melakukan kegiatan “pesan berantai”. Walau dengan penuh rasa kantuk, para peserta tetap bersemangat menjalankan kegiatan ini meskipun pada akhirnya tidak ada yang berhasil, akan tetapi mereka mendapat pelajaran berharga untuk tidak menyepelekan hal hal kecil.
Matahari pun mulai terlihat di bagian timur, seolah membangunkan kembali para peserta untuk segera beraktiitas. Pagi ini mereka sangat beruntung karena aktifitas hari ini dibuka dengan kegiatan yang menarik yaitu trekking mengitari daerah di sekitar tempat penginapan. Pada kegiatan ini, para peserta dibiasakan untuk belajar mencintai alam sebagai sahabatnya.
Hari ini sangat banyak kegiatan yang dilakukan oleh para peserta, dimulai dengan permainan sederhana seperti “trust me” dan lainnya, diakhiri oleh permainan rescue mission yang merupakan salah satu permainan paling menarik. Pada awalnya, ada 2 orang dari setiap team yang diajak untuk pergi ke suatu tempat yang belum diketahui oleh para anggota team lainnya. Mereka semua diminta untuk menyelamatkan teman mereka yang baru saja mengalami “kecelakaan pesawat”. Mereka bersama sama berdua puluh segera berlari mencari ke empat orang temannya untuk diselamatkan. Untuk mencapai ke tempat dimana korban jatuh, mereka harus menempuh jalan yang tidak mudah dilalui, seperti membuat kapal untuk menyebrangi danau kecil. Perjuangan mereka memang sangat sulit namun untuk kesekian kalinya, mereka dapat semakin menyadari bahwa dengan kerja sama, semuanya dapat menjadi lebih mudah.
Sore itu, cuaca semakin tak menentu, terkadang hujan gerimis dan terkadang ada hujan yang lebat. Namun karena ini adalah LDK, mereka harus belajar untuk menjadi pemimpin yang dapat beradaptasi dengan mudah dan tidak mudah mengeluh. Walau hujan lebat membasahi tubuh mereka namun tak menyurutkan niat mereka untuk melakukan berbagaiaktifitas seperti “candle in the wind” dan “Pralon bocor” di tengah tengah derasnya air sungai dan air hujan.
Matahari mulai terbenam, malam pun telah tiba, akan tetapi, kegiatan malam ini belum berakhir. Ada satu kegiatan yang setiap tahunnya selalu ditunggu tunggu, yaitu “night trekking” atau yang biasa dikenal dengan mencari jejak. Pada kegiatan kali ini, mereka diminta untuk mencari clue dan pos pos tersembunyi dengan bermodalkan clue awal dan senter mereka masing masing. Mereka pun terbagi menjadi empat team dimana setiap teamnya beranggotakan dua puluh enam orang.
Perjalanan mereka dari satu pos ke pos lainnya tidaklah mudah. Mereka harus melawan musuh terbesar yang berasal dari diri mereka masing masing seperti rasa lelah, rasa takut dan lainnya. Dan pada setiap pos mereka diberikan pertanyaan dan clue untuk melanjutkan perjalanan ke pos pos berikutnya. Pos pos pada permainan ini terbagi menjadi 4 pos, ada yang di dekat sawah, dekat toilet, dekat penginapan dan dekat kolam renang. Beberapa jam kemudian, mereka pun satu per satu akhirnya sampai ke tempat tujuan akhir, yaitu di pondok awal dimana mereka semua diberi clue awal.
Di pondok itu, para pembina sudah mempersiapkan evaluasi untuk mereka. Evaluasi ini bukan hanya berdasarkan kegiatan barusan saja, akan tetapi berdasarkan pengamatan para pembina LDK selama dua hari ini. Disana mereka mendapatkan pelajaran berharga. Kegiatan outdoor malam itu diakhiri dengan kegiatang “soloing”. Sebagai lanjutan dari kegiatan evaluasi tadi, mereka diminta untuk kembali merenungkan dan melakukan refleksi. Mereka duduk secara terpisah di tengah malam yang gelap, hanya berbekalkan cahaya lilin. Sekitar satu jam kemudian, mereka semua kembali ke penginapan untuk beristirahat. Ada yang saling memijat, ada yang menikmati snack malam dan lainnya, hingga akhirnya mereka semua tertidur.
Pagi harinya, ada salah satu kegiatan yang sangat penting dan cukup ditunggu tunggu oleh para peserta, yaitu voting untuk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS Alphabet. Voting ini awalnya hanya dilakukan oleh para calon pengurus OSIS Alphabet. Namun, setelah didapatkan beberapa kandidat, hasil voting tadi dikalkulasikan dengan jumlah suara dari para pembina LDK. Pada akhirnya, berdasarkan jumlah keseluruhan para pembina LDK dengan hasil, Tea sebagai ketua OSIS dan Einer sebagai wakil ketua OSIS. Pengumuman pun dilakukan di kolam renang dengan mata tertutup. Mereka semua merayakan terpilihnya ketua dan wakil mereka dengan bermain air.
Tak lama setelah itu, mereka semua diminta untuk berkemas karena sebentar lagi mereka akan pulang. Walaupun pengalaman tiga hari ini bisa dibilang cukup singkat, namun harapannya, dengan kegiatan tiga hari ini, para pengurus OSIS Alphabet dapat menjadi lebih baik, dalam team maupun per individu. Pengalaman tiga hari ini sangat tak ternilai harga nya dan mereka semua beruntung karne tidak semua orang bisa merasakan pengalaman berharga seperti mereka.. ( Eustacia Andrelina /9D)artikel pernah di muat di ICON edisi 8, Desember 2013
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment