Article Detail

JATUH DAN BANGKIT

           Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, memalukan, bahkan membuat kita terpuruk (yang untuk selanjutkan saya sebut dengan ‘kegagalan’). Misalnya gagal masuk peringkat sepuluh besar di kelas, kalah dalam perlombaan atau pertandingan tertentu, ketahuan melakukan pelanggaran dan dihukum, atau hal-hal lainnya. 
Ada berbagai cara untuk menutupi  ‘kegagalan’ kita, misalnya dengan bersikap masa bodoh atau pura-pura tidak ada masalah, menyalahkan orang lain sebagai penyebab ‘kegagalan’ yang kita alami, atau bahkan terpuruk dan meratapi ‘kegagalan’ itu. Namun ada satu cara yang saya rasa lebih tepat daripada cara-cara sebelumnya, yaitu dengan bangkit dan memperbaiki diri. Ungkapan ini kuperoleh saat aku menyimak kotbah pastur di gereja pada misa hari Minggu. Dalam kotbahnya diceritakan bahwa ada seorang pastur yang harus memimpin misa di sebuah penjara, tiba-tiba pastur itu terjatuh. Seluruh jemaat –yang hampir semuanya kaum binaan- menertawakannya. Bukannya marah, pastur ini berusaha bangkit yang berkata “Saudara-saudara, dalam hidup kita seringkali kita ‘jatuh’ sama seperti yang Saudara-saudara alami saat ini. Saat ini Saudara-saudara sedang mengalami kejatuhan, tetapi yang terpenting adalah bahwa Saudara-saudara mau bangkit dari kejatuhan ini atau tidak? Sama halnya dengan yang saya alami baru saja. Saya jatuh tetapi saya bangkit. Semua jemaat yang tadinya menertawakan Sang Pastur akhirnya terdiam.
            Jatuh, kegagalan memang tidak enak, apalagi bila ditertawakan orang. Apalagi bila ‘kegagalan’ kita menjadi bahan lelucon bagi orang lain. Tak jarang ketika kita mengalami ‘kegagalan ‘ justru orang lain merasa senang. Tapi yakinlah bahwa di antara mereka yang menertawakan kita ada orang berhati tulus yang mau menolong kita. Dialah Tuhan Sang Penolong Sejati. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah  ‘Maukah kita menyambut uluran tangan Tuhan?.  ‘Jatuh’ adalah hal biasa dalam kehidupan, namun ‘bangkit’ adalah hal luar biasa dalam kehidupan. So, lakukanlah hal yang luar biasa itu dalam kehidupan kita, karena Tuhan selalu menolong kita. Amin.(penulis : Dian Kristiana_Guru SMP TGS )artikel pernah di muat di Majalah ICON edisi 8 Desember 2013
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment