Article Detail
Menjalin kerjasama orang tua dengan sekolah
Pertemuan orang tua siswa kelas 7 SMP Tarakanita Gading Serpong
Kerja sama orang tua dengan sekolah merupakan hal penting bagi perkembangan dan kemajuan peserta didik. Memang pendidik utama dan terutama adalah orang tua, dan sekolah bersifat membantu dan melengkapi peran orang tua tersebut. Sekolah tidak bisa dant tidak akan bermaksud mengambil peran tersebut. Maka kerjasama orang tua sangat diperlukan agar terjadi kesesuaian tujuan dan kesepahaman nilai-nilai yang dihidupi di sekolah dengan di rumah.
Pertemuan orang tua dengan pihak sekolah sudah menjadi budaya yang selalu diadakan tiap awal tahun pembelajaran khususnya orang tua peserta didik kelas 7. Hari Jumat (21/8) diadakan pertemuan orang tua kelas 7 SMP Tarakanita Gading Serpong dengan agenda Perkenalan guru-guru, pemaparan kurikulum dan kegiatan siswa, serta pemaparan dengan mitra sekolah yaitu dengan Bravo learning Center Indonesia-penyedia guru Native dan KONSELOR-Psikological Services- pelaksanan tes Psikologi peserta didik kelas 7 .
Mengawali acara siang tersebut pembawa acara, Pak Budi Wibowo, menampilkan hasil jajak pendapat di 21 kota di Indonesia yang diadakan harian KOMPAS 23-24 April 2015 . Hal ini sebagai gambaran bagaimana komunikasi orang tua dengan pihak sekolah. Dua pertanyaan yang diajukan dalam jajak pendapat tersebut, pertama, Seberapa sering orang tua / wali aktif berkomunikasi atau menghubungi pidak sekolah untuk mengetahui perkembangan anak disekolah? dan kedua Di rumah siapakan yang sering mendampingi anak/adik/anda belajar atau mengerjakan tugas sekolah? . Dari pertanyaan pertama, jawaban terbanyak “setiap semester “ 40,2%, jawaban kedua terbanyak “ Ibu” sekitar 59,1% – 70,9%. Dari informasi ini diharapkan menjadi refleksi bersama orang tua maupun pihak sekolah , dalam meningkatnya pendampingan pendidikan puter-puterinya lebih baik lagi.
Dalam pengantar kegiatan tersebut, ibu C. Lestaringsih kepala sekolah SMP Tarakanita, memperkenalkan guru-guru baik yang mengajar kelas 7,8 dan 9. Bu Tari mempersilahkan oarang tua sharing cerita putera-puterinya selama 1,5 bulan sekolah disini. Kemudian seorang ibu mengatakan banyak hal yang diceritakan anaknya selama kurang lebih 1,5 disekolah ini yang paling diingat adalah cerita tentang dikurangi poin dalam buku tatibnya. Kemudian yang lain, ada bapak yang mengatakan kegelisahannya karena anaknya memaksa masuk sekolah meski kondisi kesehatannya sedang sakit karena takut dikurangi poinnya. Terhadap pernyataan tersebut ibu Tari, panggilan kepala sekolah, mengatakan bahwa disinilah pentingnya komunikasi rutin antara orang tua dengan pihak sekolah. Selanjutnya ibu kepala sekolah menjelaskan tentang tata tertib sekolah dan penerapan poin , sekolah memberikan juga tambahan poin disamping pengurangan poin sesuai ketentuan berlaku.
Dalam kesempatan berikutnya Pak Widarmono memaparkan kurikulum, kegiatan KBM,kurikulum, ektrakurikuler, macam-macam tagihan, syarat kenaikan dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang guru Native oleh Pak Andre dari BLCI tentang pembelajaran bersama Native. Disimulasikan proses belajar dengan Native dihadapan seluruh orang tua yang hadir.
Viera Adella, Psi, M.Psi, dari KONSELOR, memaparkan bagaimana membaca dan bersikap tentang hasil tes psikologi peserta didik secara lengkap. Karena waktu maka pertanyaan diberikan setelah setelah seluruh rangkaian pertemuan ditutup. Pihak sekolah berkomitmen bersama orang tua untuk memulai dan mengakhiri kegiatan sesuai yang sudah ditetapkan, hal ini juga salah satu pembelajaran komitmen dengan waktu.
Akhirnya kegiatan diakhiri dengan harapan semakin meningkat hubungan komunikasi orang tua dengan pihak sekolah. Bila anak berhalangan hadir tidak masuk sekolah, itulah saat komunikasi diharapkan terjadi, juga saat anak kesulitan belajar, kesulitan pribadi maupun kelompok, komunikasi dan kerjasama diwujudkan.
Setelah acara selesai banyak orang tua yang masih berkomunikasi baik dengan psikolog, wali kelas, wakil kurikulum maupun dengan kepala sekolah, bahkan hingga jam 17.30 padahal acara ditutup jam 14.00, ini sungguh menunjukkan komunikasi awal yang baik.
Sesuai pesan Anies Baswedan, saat mengawali pembelajaran baru di Jakarta (27/7), minta orang tua siswa kenali wali kelas, semoga kegiatan hari ini menjadi awal yang baik komunikasi dan kerjasama dengan sekolah. ( humas-fbw)
-
there are no comments yet