Article Detail
Berani melakukan perubahan
Berani melakukan perubahan
Peringatan hari Pahlawan SMP Tarakanita Gading Serpong
“ Generasi muda harus siap menerima estafet mengisi kemerdekaan dengan ‘pembangunan’ dengan hal-hal positif yaitu menjaga persatuan dan juga berprestasi.” tegas ibu Nugraheni Kumalasari, S.Pd. pembina upacara hari Pahlawan di SMP Tarakanita Gading Serpong, Selasa (10/11). Upacara dihadiri seluruh peserta didik dan bapak ibu karyawan SMP Tarakanita Gading Serpong. Pada kesempatan ini petugas upacara dilaksanakan secara khusus, yaitu peserta didik yang berprestasi akademik dan non- akademik yang telah mengharumkan nama sekolah. Hal ini sesuai dengan semangat hari pahlawan yaitu pemuda mewarisi semangat para pahlawan dengan berprsetasi.
Bung Tomo dengan semangat ‘ hidup atau mati’ telah mampu menyatukan bangsa Indonesia untuk terus berjuang demi tegaknya Merah Putih . Berkat perjuangan bung Tomo banyak pemuda khususnya di Surabya berjuang demi tegaknya Indonesia, maka dijadikanlah peristiwa tersebut sebagai Hari Pahlawan, jelas ibu Heni, yang juga sebagai pembina OSIS SMP Tarakanita Gading Serpong.
Petugas upacara hari Pahlawan melakukan latihan khusus baik kelompok pengibar bendera maupun iringan musik secara live serta koor dari paduan suara kelas 9F. “ Memberikan penghormatan dan kebanggaan bagi peserta didik berprestasi “ jelas pak Biso Sugiarto yang mendampingi latihan upacara. Hal ini berbeda dari upacara biasanya yang lebih sederhana dan memanfaatkan CD untuk mengiringi upacara. Dengan persiapan yang baik petugas upacara mampu menjalankan tugas dengan sangat baik dan memberikan kejutan bagi peserta upacara baik peserta didik maupun bapak ibu guru. Sert memberi makna lain di hari Pahlawan dengan memberikan yang istimewa khususnya sebagai persembahan bagi para pahlawan bangsa dan negara.
Apa arti Hari Pahlawan di mata kaum muda? Guna menjawab ini ibu Heni mengajak salah satu peserta didik untuk sharing makna Hari Pahlawan.Theo peserta didik kelas 9B mewakili teman-teman, “ Banyak terima kasih pejuang, banyak orang dihari Pahlawan mengunjugi Taman Makam Pahlawan, kita kaum muda, kita dapat mencari pahlawan disekitar kita, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, bapak petugas kebersihan adalah pahlawan kebersihan, kalau kita tidak menghormati mereka bagaiman kita bisa menghargai hari pahlawan ?,” mengawali pendapatnya tentang makna hari pahlawan. Theo memberi contoh saat mengheningkan cipta, sebenarnya saat tepat kita menghormati para pahlawan. Tapi kenyataannya kita kurang serius, masih bercanda, masih melakukan gerakan-gerakan dan tertawa, Theo mengoreksi sikap saat hening cipta. Mari kita mulai hal yang kecil , pungut sampah dan melakukan kebaikan-kebaikan sehingga mampu jadi pahlawan kebersihan dan pahlawan bagi orang lain, ajak Theo. Mengakhiri pendapatnya ia melontarkan pertanyaan reflektif, “Apakah kita mampu menjadi Pahlawan ?.
“ Berani melakukan perubahan”, tegas bu Heni, panggilan akrabnya, memberi tantangan kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu . “Siapkah jadi pahlawan bagi diri sendiri, orang lain sekolah masyarakat, bangsa dan negara?” tanya bu Heni. “ Siap bu “ serentak siswa menanggapi pertanyaan yang mengandung tantangan tersebut. “ Warnailah masa mudamu dengan prestasi, buatlah langkah kecil yang bisa membuat perubahan ” ajak bu Heni mengahkiri amanatnya. ( fbw-humas )
-
there are no comments yet