Article Detail

A single Step to begin a long Journey

 

A single Step to begin a long Journey

 

Retret siswa-siswa SMP Tarakanita Gading Serpong

“ Bahwa kasih adalah suatu hal yang penting untuk lebih mengenal diri,

 untuk melangkah kedepan, dan memaafkan yang telah lewat”

Ana siswi 9B

 

Mengembangkan pribadi siswa secara utuh dalam bidang intelektual, kepribadian,  dan iman itulah yang mendasari kegiatan retret sisiwa-siswi kelas 9 tahun ajaran 2015-2016. Kegiatan retret di laksanakan 14 – 16 Januari 2016 bertempat di Villa Bukit Indah, Cikretek dengan pembimbing dari  Cakrawala. “ Selama kegiatan retret ini sekolah berharap seluruh siswa mengikuti dengan sepenuh hati  yang diberikan pembibing, jaga kesehatan dan tetap menjaga nama baik sekolah, “ demikian sambutan bapak Widarmono, wakil kepala sekolah bidng kurikulum, saat melepas peserta retret mewakili kepala sekolah.

“ 3 jalan 1 keutamaan, satu berbicara yang lain memperhatikan dengan segenap pikiran, pendengaran, penglihatan, dan hati,” demikian kak Uci, satu-satunya kakak  pembimbing perempuan, mengawali rangkaian retret ini. Peserta diharapkan tidak membiarkan ketidakberesan selama retret berlangsung sehingga peserta mendapatkan hasil maksimal sesuai pribadi masing-masing. Selain itu diminta seluruh peserta mau dan berani berlaku jujur dan terbuka sesuai arahan kakak pembimbing. Meski kakak  pembibing memberikan rambu  cukup ketat agar kegiatan berlangsung baik namun kakak pembimbing tetap mengkodisikan dengan ceria dan menyenangkan. Seperti yang disampaikan Russel 9B, “ Kakak  baik, penuh perhatian, berpengalaman, berpengetahuan luas, dan perduli.”

Memasuki sesi pertama kak Kokoh menjelaskan makna retret itu sendiri, yaitu Re berarti mundur, dan Thahere berjalan secara umum. Sedangkan fungsi retert adalah mengambil jarak yang tepat dari kehidupan sehari-hari. Guna mengevaluasi dan merefleksikan keberadaan dalam hening dan doa. Serta untuk kembali berjalan dengan sepenuh hati. Manfaat retret secara pribadi belajar untuk bisa mengampuni , karena setelah saya mengampuni, perasaan jadi lebih lega dan tentram.

Penayangan slide tentang Golden Eagle semakin mempertajam peserta melakukan refleksi hidup sehari-hari. Keistimewaan burung Rajawali, Golden Eagle , 33 kali disebut dalam alkitab, mampu hidup selama 70 tahun, umur ke 40 melkukan retret, fotoreseptik 5 kali pengelihatan mata manusialebar sayap 8 kaki dan mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki. Kak Aga menerangkan makna dikaitakan dengan kegiatan retret.

Kegiatan semakin semarak dengan adanya kegiatan outdoor yang selain menguras tenaga juga melatih kebersamaan dan berbagi sesama teman. Juga diadakan kegiatan ibadat cahaya pada malam hari, mengarahkan hati agar seluruh peserta dipenuhi ‘cahaya’ dan cinta, cinta kepada sesama, cinta kepada keluarga mama papa, pun terutama merasakan cinta Allah memalui kehidupan sehari-hari. Khususnya bagi peserta yang mempunyai permasalah dengan sesama tertuama keluarga.

 Peserta juga dilatih untuk dapat membangun persaudaraan sejati melalui kegiatan dinamika kelompok. Dalam sesi ini peserta dibagi beberapa kelompok dengan satu pendamping baik dari bapak ibu guru maupun dari kakak pembimbing. Mereka menngambil tempat yang cukup nayamn agar dinamika berjalan dengan baik. Banyak peserta yang mensahringkan pengalaman hidupnya yang jauh dari yang dilihat keseharian disekolah. Peserta dengan terbuka dan di bimbing Roh Kudus, karena sesi ini dibuka dengan doa mohon bimbingan Roh Kudus, benar-benar dapat ‘melepaskan’ beban kesesakan hidup mereka. Serta kegiatan ujuk kreativitas peserta retret, kegiatan diharapkan peserta mampu memiliki kemampuan berdaya cipta yang psoitif dan memberikan inspirasi bagi sesama

Dari rangkaian kegaiatan retert ini banyak yang merasakan sentuhan makna hidup yang diberkati oleh Allah.  “Saya sadar bahwa selama ini saya gois, padahal selama ini kehidupan saya baik-baik saja, walaupun masih ada beberapa halangan. Saya belajar agar saya lebih bersyukur.” Pesan  Tesalonika K , kelas 9B memaknai retret ini. Pesert juga merasa lebih  mengenal dirinya , seperti yang diungkapkan siswi 9B Ana, “ Bahwa kasih adalah suatu hal yang penting untuk lebih mengenal diri, untuk melangkah kedepan, dan memaafkan yang telah lewat. Retret juga mampu memberi motivasi kesadaran melakukan hal yang lebih baik, “ Harus lebih menghargai sesama dan mencintai orang tua dengan tulus tanpa mengenal pamrih.” kata  Brigita Noviana,  9B serta  Benedikta Chiquitq C 9B, “ Kita harus mengampuni dan selalu mengevaluasi masa lalu untu dapat melangkah. Semoga melalui rertet sisawa akan menerima bekal yang kelak dapat menjadi benih bagi pertumbuhan kepribadian dan iman. ( bewe020216)

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment